Pages

Melatih Kemandirian Hari #1

Kamis, 30 November 2017

Assalamu'alaykum
Welcome back to the blog!!

Hari ini memasuki hari pertama tantangan 10 hari game level kedua dengan Melatih Kemandirian. Dari materi tentang melatih kemandirian pada usia 1-3 tahun contohnya adalah toilet training, makan sendiri, dan berbicara jika memerlukan sesuatu.

Saat ini usia anak saya 2y7m. Karena anak saya sedang suka-suka meniru aktifitas ibunya (seperti menyapu, mencuci, memasak) saya memilih kegiatan merapikan baju yang sudah kering alias lipat melipat baju sebagai tantangan pertama.

Kemampuan anak saya sejauh ini adalah membantu membawa baju-bajunya yang sudah saya lipat sampai ke kamar/ ditaruk di atas tempat tidur (saya yang akan melanjutkan memasukan ke lemari).

Berikut check list
✅ Membawa baju kering dari jemuran ke tikar
✅Memisahkan antara baju dalam, baju tidur, baju harian, dan kerudung.
✅Melipat celana (hanya celana, pertimbangan saya lebih mudah)
✅Membawa baju ke kamar
✅Memasukan ke lemarinya sendiri




Untuk point membawa baju sudah lulus karena dia sudah sering ikut membantu. Nah tantangannya adalah bagian melipat.

Pada awalnya saya mengajarkan bagaimana melipat celana. Untuk celana pendek dia bisa karena hanya satu lipatan. Tapi untuk celana panjang belum bisa. Saya pikir ini terlalu awal akhirnya saya ganti cara membalik baju dulu sebelum dilipat, dia masih kesulitan terutama untuk kaos. Akhirnya saya turunkan lagi yaitu memisahkan baju sesuai kategorinya (baju tidur, baju pergi, baju rumah, dan celana).
Untuk memisahkan baju dia sudah bisa, dari awal dia sudah bilang "ibu ini baju buat bobo ya?" , "Ini baju adik buat main perosotan ya?" (Baju untuk pergi ).

Jadi di hari pertama yang sudah sukses adalah
✅ Memisahkan baju berdasarkan kategori
✅ Membawa baju sendiri

Kegiatan ini tidak lebih dari 10 menit karena dia sudah mulai bosan dan mulai kesal saat susah membalikkan baju 😅.

"Ibuu ga bisa-bisa...susah" katanya, hihihi it's ok.. engga apa-apa... Jadi dia lanjut main. Tapi ketika saya sudah selesai melipat semua baju dia datang lagi "ibu baju adik, adik yang bawa boleh ga?".

______
Kota Mangga, Kamis 30 November 2017
08.30 WIB


#HariPertama
#Tantangan10hari
#Level2
#KuliahBunsayIIP
#MelatihKemandirian

Aliran Rasa (Komunikasi Produktif)

Kamis, 23 November 2017

Setelah 10 hari + 7 hari tambahan "menyelami" tantangan komunikasi produktif akhirnya saya mulai belajar lagi. Lebih memaknai setiap komunikasi kami.

Awalnya sempat bingung bagaimana menerapkan komprod pada anak usia 2.5 tahun. Tapi pada hari kedua saya dapat "kunci"nya yaitu tantangan. Jadi saya mulai mencari setiap harinya, topik apa yang harus saya gali. Kemudian saya mulai mencari bagaimana mengkomunikasikannya kepada anak saya.

Mulai dari belajar konsekuensi, selama ini sering saya pilih gampang bilang "ok" asal dia tidak menangis, kemudian lebih belajar untuk mendengar dan memposisikan saya sebagai dia. Tentu logika anak 2.5 tahun masih sangat terbatas. Belajar lebih menekan emosi. Saya rasa ini bukan hal yang mudah meski sudah di"training" selama 17 hari. Tapi saya rasa ini adalah langkah awal membangun hubungan yang lebih baik bagi saya dan anak saya untuk ke depannya.

Belajar lebih kompromi, lebih sabar, menekan emosi, dan mencoba memposisikan saya sebagai dia yang masih berumur batita adalah hal-hal yang paling banyak saya dapatkan di awal tahap kuliah bunsay ini. Semoga ke depannya jauh lebih baik lagi

Kota Mangga, Kamis 23 November 2017
21:50

Komunikasi Produktif Hari Ke Tujuhbelas

Sabtu, 18 November 2017

Happy sweet seventeen!!!

Hehee sampailah pada hari terakhir alias hari ke 17 tantangan level 1. Semoga tetap konsisten karena 11 level berikutnya sudah menanti. Hwaiting 💪

Di hari terakhir ini saya mau sharing tentang "minta maaf". Jadi akhir-akhir ini anak saya sering sekali "konflik" dengan ayahnya. Ayahnya mungkin maksudnya becanda tapi anak saya tidak mau. Akhirnya ada adegan anak saya teriak atau mukul ayahnya.

Seperti hari ini pagi-pagi sudah ada kehebohan dan membuat saya cukup menguras emosi. Sampai akhirnya kami duduk berdua.

"Adik kenapa tadi teriak-teriak?"

"Berisik tetangga"

"Iya adik, kalau teriak-teriak tetangganya nanti keberisikan"

"Ayah tadi diteriakin"

"Boleh ga ayah diteriakin"

"Engga boleh"

"Bilang yang baik ya, ayah adik ga suka, jangan teriak-teriak ya"

"Iya..."

"Sekarang minta maaf dulu ya sama ayah"

"Engga mau Bu, tadi dipukul ayah"

"Ayah pukul adik atau adik pukul ayah"

"Adik pukul ayah"

"Nah sekarang minta maaf dulu yaa"

"Engga mau..."

"Yaudah...sekarang ke ayah dulu, ayo sama ibu.. ayah minta maaf sama adik, adik juga minta"

...

Setelah beberapa saat tiba-tiba, anak saya

"Ibu peluk.. "

"Iya..." Saat kami berpelukan dia bilang

"Ibu maaf yaa..."

"Iyaa..ibu juga minta maaf... Tadi ibu marah ya?"

"Iyaa..maaf yaa..bikin ibu marah"

..Speechless...

Ini pertama kalinya anak saya bilang begitu. Koreksi untuk saya, akhir-akhir ini memang saya yang mulai untuk minta maaf, karena saya pikir anak saya pasti akan mencontoh bukan sekedar saya minta dia untuk minta maaf.

Beberapa kali punya saya jelaskan setelaha minta maaf, kenapa saya marah, meski bukan hal yang mudah menjelaskan.

______

Kota Mangga, Sabtu 18 November 2017
10.30

#hari17
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kelasbunsayiip

Komunikasi Produktif Hari Ke Enambelas

Jumat, 17 November 2017



Hari ini masuk hari ke 16..Yeeayy tinggal 1 hari lagi.

Obrolan kami hari ini adalah tentang budaya malu dan aurat. Anak saya mulai memakai hijab usia kurang lebih 3 bulan, saya tidak memaksa, ketika mulai terlihat gerah saya lepas, nanti dipakai lagi. Harapan saya adalah "membiasakan" terlebih dahulu.

Seperti hari ini dan hari-hari sebelumnya setiap ada kurir jasa ekspedisi datang dia akan selalu lari menghampiri saya membawakan saya kerudung sambil bilang, "ibu-ibu pakai kerudung ada om paket".

Setiap saya atau ayahnya mengajaknya keluar rumah hal yang paling pertama dia cari adalah "kerudung adik mana ?".

Namun ada satu PR yang belum lulus, kadang dia masih keluar kamar hanya pakai diaper.
Beberapa kali sudah saya beri pengertian bahwa malu jika ke luar kamar hanya pakai baju dalam. Kebetulan anak saya sudah akrab dengan lagu "sentuhan boleh dan tidak boleh" lagu yang saya dapat waktu di kelas matrikulasi dulu. Termasuk memberi pengertian  batasan terhadap orang lain.
_________
Kota Mangga, Jum'at 17 November 2017
15:45 WIB


#hari16
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Komunikasi Produktif Hari Ke Limabelas

Kamis, 16 November 2017




Hari ini setelah mandi dan sarapan anak saya mengajak bermain "love-love" kata anak saya. Love-love adalah busy boom, di dalamnya ada bentuk love jadi dia menyebutnya "love-love".

Anak saya sedang belajar warna, dia sudah tahu jika diminta menunjukkan warna, tapi belum bisa menyebutkannya. Misal saya tanya "warna coklat yang mana?", dia bisa menunjukkan "ini" dan benar, tapi jika dibalik, dengan gambar yang sama saya tanya "ini warnanya apa?", dia masih sering salah sebut warna. 

Selain dengan menggunakan busy book, biasanya dengan benda-benda sekitar. Tapi sepertinya membuat dia agak bingung, apalagi jika bendanya bercorak/ satu benda ada beberapa warna.
_________
Kota Mangga, Kamis 16 November 2017
07.30

#hari15
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Komunikasi Produktif Hari Ke Empatbelas

Rabu, 15 November 2017


Hari ini kami "bermain dan belajar" tentang pekerjaan rumah tangga. Dimulai dari pagi-pagi menyapu, mengepel, siram tanaman, dan terakhir mengganti sprei.

Anak saya termasuk senang diajak terlibat, kecuali pada mood tertentu yang ibunya cuma disuruh duduk diam menemani dia bermain. Hehehe

"Dik, capek engga?"

"Engga, ibunya mau apalagi?"

"Mau ganti sprei, adik masih mau bantuin?"

"Mau"

"Yuk, adik bawa keranjangnya ya, nanti bantu ibu ya? Sarung bantal yang kotor dimasukin ke keranjang"

"Iya.."

Yaa walaupun harus ada sesi mainnya, seperti dia mau diseret pakai sprei. 

"Adik, sekarang bantal gulingnya sama boneka-bonekanya adik ditaruk kasur bawah dulu ya?"

Anak saya melempar-lempar boneka-boneka dan bantal.

"Adik, jangan dilempar-lempar, naruknya pelan-pelan ya.."

"Kenapa Bu?"

"Nanti apa kalau dilempar-lempar?"

"Nanti rusak nanti sakit bonekanya"

"Iyaa, nanti jadi rusak, terus adik juga bisa jatuh"

"Adik, kenapa kita harus ganti sprei?"

"Sprei nya sudah kotor, nanti adik gatel-gatel".

"Iyaa, nah sebelum naik kasur harus apa dulu?"

"Harus cuci kaki, ihh kotor, jijik,jorok"

"Hehe...iyaa, malah sekarang udah rapi kan?"

"Iyaaa... Adik bobo sini yaa"

________

Kota Mangga, Rabu 15 November 2017

14.30


#hari14
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Komunikasi Produktif Hari Ketigabelas

Senin, 13 November 2017

Tantangan hari ini adalah membatasi jajan anak saya. Seperti pagi ini, pagi-pagi saya ajak anak saya untuk berbelanja sayur, biasanya dari sana saya tawari untuk beli susu atau biskuit.

"Adik mau beli susu di toko Pak RT?" Tanya saya.

"Mau Bu, Bu sama biskuit ya?"

"Boleh, tapi cuma satu ya"

Setiba di toko dia mengambil sendiri, "Bu, mau jus juga".

"No... Pilih salah satu ya.. mau susu atau jus, kalau pilih jus, susunya engga".

"Iya, jus aja"

"Ok, yang susu engga ya?"

"Iya"

Nah sepulang dari toko bertemulah dengan ibu jamu yang biasa kami beli.

"Bu ada ibu jamu Bu"

"Iya..."

"Bu mau beli jamu engga?"

"Engga, kan tadi udah beli apa?"

"Engga mau Bu..mau jamu..ga mau jus"

Aduh...  Sudah mulai panik,  karena sedang di jalan.

"Mmm...kita cepat-cepat pulang yuk...", Sambil cari jalan lain agar tidak berpapasan dengan ibu jam. Hehe

"Kenapa Bu? Ada apa?"

"Mmm...nanti kita main tebak-tebakan lagi yuk kayak semalam, mau?"

"Mau"

Begitu sampai di rumah. Setelah beberapa saat, kami mengobrol.

"Adik, mau ke rumah eyang kan?"

"Mau, kapan Bu ke rumah eyangnya?"

"In shaa Allah bulan depan ya? Nah kalau mau ke rumah eyang harus apa?"

"Harus tabung kereta" (maksudnya menabung buat beli tiket kereta )

"Nah kalau mau nabung, engga boleh apa..?"

"Jajan jajan terus..."

"Tadi kan sudah beli jus jadi ga boleh jadi engga boleh beli apa?"

"Beli jamu, beli jamunya kapan-kapan aja ya? Uang nya buat tabung kereta"

"Iya... Jangan teriak-teriak di jalan lagi ya?

"Kenapa Bu? Malu sama kakak" (ditanya dan dijawab sendiri)

"Iyaa..."

_______

Kota Mangga, Selasa 14 November 2017
09:47

#hari13
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Komunikasi Produktif Hari Ke Duabelas



Hari saya dan suami ada jadwal MCU (Medical Check Up) sekalian mengajak anak saya untuk vaksin varisella. Seharusnya vaksin bulan kemarin tapi karena bulan kemarin sering ke luar kota akhirnya baru hari ini.

Sudah jauh-jauh hari saya sounding bahwa tidak perlu takut ke dokter. Oh ya anak saya sejak umur sekitar satu tahunan mulai takut ke klinik. Mungkin wajar ya bagi anak-anak, tapi saya berpendapat sepertinya karena dulu anak saya pernah ADB (Anemia Defisiensi Besi) yang akhirnya harus terapi zat besi dan diambil darahnya dia jadi takut duluan setiap masuk ruangan lab atau dokter. Bahkan melihat ibu/ayahnya diplester dia yang menangis.

Akhirnya saya belikan dia mainan perlengkapan dokter, saya jahit baju seperti model jas dokter. Saya ajak mainan dokter-dokter an. Sambil sounding "ibu dokter baik, mau periksa", main suntik-suntikan. Minimal menurut saya menghilangkan rasa takutnya.
Beberapa hari sebelumnya dia sempat menolak, "Bu, ga mau ke dokter, sakit" (maksudnya sakit), saya jelaskan "iya sakit sebentar engga apa-apa ya? Divaksin dulu ya". Berulang-ulang kadang sambil mengajak bonekanya.

Pagi ini saya ajak dia, "adik nanti kita ke Bu dokter ya?" | "Mau ngapain, Bu?" | "Ayah sama ibu mau periksa, adik juga ya?" | "Iya"
Biasanya saya dan suami gantian, tapi hari ini saya libatkan anak saya bahkan sampai di laboratorium saat pengambilan darah, setiap dia tanya saya coba jelaskan.

"Ibu, itu diapain, Bu?"
"Ini diambil darahnya sama om"
"Sakit ga Bu?"
"Sakit tapi cuma sebentar nanti dipakaiin plester"

Begitupun saat di Poli gigi, meskipun dia belum mau buka mulut, tapi usaha saya adalah mengakrabkan dengan ruangan, tidak takut masuk. Saya memangku anak saya sambil diperiksa dan dibersihkan karangnya.

"Ibu itu ayah diapain Bu?"
"Sama kayak ibu tadi diperiksa giginya dibersihkan gigi juga"
"Sakit ga Bu?"
"Engga... Adik mau diperiksa?"
"Engga mau Bu, engga usah"
"Yasudah"
...

Tiba saatnya bagian anak saya ke bagian poli anak. Saat antri dia sudah tidak sabar.
"Ayo Bu..ketemu Bu dokter,Bu"
"Iya...sebentar ya antri dulu"

Saya pikir dia sudah lupa, tapi ternyata begitu masuk ruangan.

"Bu..ga usah periksa Bu, ga jadi aja Bu, Ayo keluar".
Bahkan untuk menimbang dan dicek suhunya pun dia mesti dibujuk dan tiba-tiba saja dia menangis kencang, padahal belum disuntik.
"Nanti lihat rusa yaa habis vaksin"
"Engga Bu... Ga jadi aja..."

Selesai divaksin, dia masih kurang nyaman, tidak mau salim dan pamit dokter dan para perawatnya. Sesuai janji sebelumnya pulang dari rumah sakit kami lewat dulu di tempat rusa, sayangnya rusanya tidak terlihat. Tapi anak saya sudah mulai tenang.
Drama terjadi lagi saat ganti baju dia bilang "sakit Bu, ga  mau ganti, Bu ini sakit Bu kasih minyak telon aja". Hihihi dan yang ditunjuk bukan bekas vaksin tapi merah bekas digigit nyamuk.

Setelah ganti baju dan makan, dia cari stetoskop mainannya. "Inii sama nih kayak punya ibu dokter" | "iyaa sama, jadi jangan nangis lagi yaa.. ga perlu takut kalau diperiksa" | "iyaa engga apa-apa kok".

Semoga beneran engga apa-apa alias engga takut lagi hehehe.. Aamiin
_____
Kota Mangga, Senin 13 November 2017
11:36

#hari12
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Komunikasi Produktif Hari Kesebelas

Minggu, 12 November 2017

Alhamdulillah...ga terasa 10 hari tantangan komunikasi produktif sudah terlewati, walaupun nulis "laporan" di blog nya masih acakadut engga jelas kayaknya hehehe. Tapi banyak nilai positifnya salah satunya si ibu mantan blogger ini jadi nulis lagi. 😅

Nah, tantangan hari ini adalah meredam ego anak saya, di masa umur 2.5 tahun kalau tidak salah adalah masa egosentris dimana ngeyel dan menguji kesabarannya banget.

Seperti hari ini setelah rutinitas wajib mandi dan sarapan adalah kegiatan bebas dia mau apa. Setelah main tiba-tiba anak saya bilang begini,

"Bu, mau nyanyi menthok-menthok"

"Yaudah yuk," *mulai nyanyi

"Engga mau Bu, pakai hp Bu , nyanyi sama kakak"

"Lho... Nyanyi langsung aja yaa"

"Engga mau Bu, nyanyi sama kakak"

"Boleh tapi cuma satu video ya, kalau video belum  habis ga boleh minta ganti"

"Iyaa"

Dan seperti biasa, setiap memutar video belum sampai habis dia minta ganti

"Bu mau yg itu"

"Lhoo..kan tadi janjinya gimana? Berapa video?"

"Satu, ga mau Bu...mau video kakak yang nyanyi itu"

"No, yaa... Kan perjanjian lihat videonya cuma satu"

Dan mulai dia cranky.

"Adik ngantuk ya?"

"Engga, mau itu Bu, mau itu"

"Engga adik... Kan tadi cuma satu"

"Engga mau engga mau"

"Sini ibu peluk aja yaa.. sini diusap-usap"

Dan seperti biasa...ketiduran. 😅

Sebenarnya masih PR banget kalau bujuk anak saya apalagi kalau di depan umum. Dan selama ini "senjata" saya masih yang menggendong mengalihkan yang lain.

______
Kota Mangga, Minggu 12 November 2017
15:28

#hari11
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Komunikasi Produktif Hari Ke Sepuluh

Sabtu, 11 November 2017




Hari ini adalah hari terakhir tantangan wajib level 1 komunikasi produktif.  Semoga masih bisa lanjut lagi tambahan 7 hari kedepan.

Tantangan hari adalah mengajak anak saya mengenai membantu pekerjaan rumah tangga. Awalnya karena anak saya dari pagi sudah memanggil-manggil "Bu, ayo main, ga usah masak", "Bu, ayo main..."

Karena berbagai penjelasan dia tetap tidak mau dan emosi saya pun mulai beranjak naik saya bilang "adik mau bantuin ibu? Kalau nanti dibantu cepat selesai kita main".
Awalnya dia menolak, lalu saya katakan "adik, ini bajunya sudah numpuk, nanti sore harus diantar ke laundry, nanti kalau ga bajunya habis".

"Bu..mau ikut ke laundry"
"Nah kalau mau ikut ke laundry, bajunya ini semua harus ibu lipat dulu, baru bisa dibawa ke laundry"
"Baju siapa,Bu?"
"Baju ibu, baju ayah, baju adik"
"Yaudah yuk yuk dilipat"
"Adik bantu bawa aja ya? Diambil sedikit-sedikit ke sini"
"Iyaaa..." teriaknya sambil lari-lari ambil baju-baju yang sudah kering.
"Adik pelan-pelan, sedikit-sedikit aja, nanti jatuh"
"Iya"
Selesai mengangkut sebagian baju-baju mulai tidak sabar lagi.
"Masih lama ga, Bu?"
"Sudah belum, Bu?"
"Adik main sama Baby (nama bonekanya) dulu sebentar ya? "
"Main apa Bu?"
"Mmm..disuapin dulu ya?"
"Iya"

Setelah selesai melipat semua baju, dia bertanya lagi.

"Sudah belum Bu?"
"Sebentar lagi ya? Adik mau bantu ibu ambilin tas di kamar sebelah ga?"
"Mau"
"Tolong ambilkan ya? Nanti kita masukan ke tas bareng"
Akhirnya kami berdua memasukan baju bersama-sama.
"Nah yang ini dimasukkan ke lemari"
"Adik boleh ga masukin ke lemari"
"Boleh"
"Sudah selesai..adik udah pinter ya Bu?"
"Iyaa.. terimakasih ya, sudah bantu Ibu"
"Makasih sama-sama"

Setelah selesai akhirnya baru kami bermain bersama.
_________
Kota Mangga, Sabtu 11 November 2017
18.00
#hari10
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip



Komunikasi Produktif Hari Ke Sembilan

Jumat, 10 November 2017

Waaaah...ga kerasa tinggal satu hari lagi hehe tantangan 10 hari komunikasi produktif. Semoga terus konsisten sampai hari ke 17. Hwaiting💪

Oke, tantangan hari ini adalah mengajarkan anak saya belajar mengungkapkan secara detail kemauannya dan meredam emosi.

Jadi contoh kasusnya anak saya bilang "Ibu mau biskuit" ketika saya beri dia menolak "ga mau ga mau..." terus tantrum. Sebagai ibu kadang pusing ini maunya apa, mau biskuit tapi dikasih biskuit ga mau, tapi terus nangis. Hiks dia nangis mungkin karena kesal saya tidak mengerti maunya apa.

Meski belum sepenuhnya berhasil kalimat ini selalu saya terapkan
"Adik mau apa? Jangan nangis yaa.. kalau nangis ibu ga tahu maunya adik. Tetangga juga keberisikan".

"Adik mau apa? Nanti tunjuk ke ibu yaa kalau ga tau namanya"

Nah, seperti tadi malam (anak saya sejak mulai WWL agak sering tiba-tiba tengah malam bangun minta makan), setelah beberapa Minggu terakhir sudah tidak pernah bangun lagi tengah malam, semalam pukul 00.30 bangun, menangis, "ibu biskuit..." Saya pikir dia mengigau jadi saya usap-usap lagi agar tidur ternyata malah duduk dan menangis.

"Adik mau apa?"
Huhuhuhu  &&$-$-&: *masih menangis sambil bilang tidak jelas
"Coba berhenti dulu nangis nya, ibu ga ngerti..."
"Mau biskuit" (itu yang saya tangkap)
"Adik mau biskuit?" (Saya memastikan)
"Iya" (teriaknya sambil marah
"Lho kok marah? Iya ibu ambilkan biskuit"

Dan kejadian seperti sebelumnya terjadi lagi
"Engga mau ini Bu"
"Lho tadi katanya mau biskuit"

Mulai merengek-rengek lagi

"Yuk ibu gendong ya.. adik mau biskuit apa? Kita ke dapur ya"
"Mau (gendong).. itu Bu itu..."
"Ohh adik mau biskuit belvit* bukan biskuit lemon?"
"Iya"
"Adik lapar?"
"Iya"
...

Selesai makan, saya bilang "adik kalau misal pengen apa terus ibu ga ngerti, tunjuk aja, jangan nangis yaa"

_______

Kota Mangga, Jum'at 10 November 2017
17:50

#hari9
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Komunikasi Produktif Hari Ke Delapan

Kamis, 09 November 2017




Tantangan hari ini adalah mengajak makan anak secara dengan tertib dan sopan.

Aturan makan bagi saya adalah berdoa, makan dengan tenang dan sopan (tidak sambil main atau lihat video), berdoa, dan meletakkan piring kotor ke wastafel.

Seperti biasa, sebelum tidur malam hari sebelumnya atau pagi hari saya selalu menanyakan menu makan yang dia inginkan.

"Adik, nanti mau sarapan apa?", tanya saya pagi ini sesaat setelah dia bangun tidur.
"Mau nasi telur, Bu"
"Nasi goreng yang pakai telur atau nasi putih pakai telur ceplok?" Tanya saya lagi.
"Telur ceplok pakai kecap Bang*" jelasnya.
"Ok, sekarang siap-siap mandi dulu ya, baru sarapan"

Aturan saya sebelum makan harus sudah mandi pagi, atau minimal sudah cuci muka dan gosok gigi. Karena bagi saya itu kebiasaan ringan tapi perlu ditanamkan sejak kecil.

Setelah mandi, anak saya pun sudah siap untuk sarapan.
"Ibu, makan sendiri yah?" Pintanya
"Boleh, kalau makan harus gimana?" tanya saya
"Harus duduk dan berdoa dulu" jawabnya
"Iyaa"
"Bu, nyalain tv nya" pintanya
"Adik, nonton tv nya nanti ya, makan boleh duduk di sini tapi ga boleh nonton"
"Engga mau Bu..mau nonton"

Dan ibunya menyerah, meski anak saya tidak pernah benar-benar fokus ke TV tapi semalam dia sempat bikin saya kaget ketika tiba-tiba bilang "hi guys" saya tidak pernah mengajari. Akhirnya saya ingat dia pernah lihat di tv.

"Adik bisa ibu tinggal" tanya saya.
"Ibu mau kemana?"
"Ibu mau mandi dulu sebentar, nanti ibu selesai mandi adik juga selesai makan ya?"
"Iya, nanti habis makan main badminton ya sama ibu" jawabnya
"Ok"
"Sekarang adik berdoa dulu ya"
"Iya" (kemudian dia berdoa)

Setelah saya selesai mandi, anak saya tiba-tiba ke kamar.
"Ibu udah mandi?"
"Sudah. Adik sudah selesai makan?"
"Belum, itu ga bisa Bu"
"Engga bisa apa?"

Dia mengajak saya ke kursi dia makan. Ternyata ada bagian nasi yang di pinggir-pinggir yang dia tidak menyendok.
"Ibu suapin ya? Tinggal satu sendok"
"Iya"
Begitu selesai suapan terakhir setelah minum dan berdoa,
"Ibu ayo main badminton"
"Adik, kalau sudah selesai piringnya gimana?"
"Ditaruk wastafel, ibu aja yang bawa"
"Lhoo.. yang makan siapa tadi hayo?"
"Adik, ibu aja yang bawa"
" Adik yang bawa ibu yang temani, mau?"
"Mau, tapi gandeng Bu"
"Iya"
______
Kota Mangga, Kamis 9 November 2017
17:19

#hari8
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip


Komunikasi Produktif Hari Ketujuh

Rabu, 08 November 2017

Hari ini sebenarnya tantangannya adalah mengasah kemampuan anak saya mengenai warna, tapi sepertinya dia sedang tidak minat, beberapa kali diajak dia menolak. Dia bilang "adik masak, Bu".

Okelah...saya pikir dia mau main tapi ternyata tidak mau ditinggal, sementara saya harus memasak. "Ibu sini aja, ga udah masak".

Mulai negosiasi

"Nanti kalau ga masak ga ada yang dimakan terus laper gimana dong?"
"Ga mau laper"
"Kalau ga mau laper ibu masak dulu ya?"
"Engga mau masak"
"Bantu ibu masak aja,mau?"
"Mau.."

Dari usia bisa jalan memang sering dulu saya ajak di dapur. Beranjak besar biasanya saya tawarkan mau masak sendiri (dia main masak-masakan) atau mau ikut masak sama ibu.

Semakin beranjak besar juga dia sudah tidak mau cuma duduk dan tanya-tanya.
Biasanya dia tanya "masak apa Bu?" , "Ini apa Bu?".

"Ibu, mau ikut masak"
"adik, tuang gula ya? Ini pelan-pelan"
"Ibu, pakai kecap Bang*"
"Ini ga pakai kecap ya... "
"Bu, boleh aduk-aduk engga?"
" Yang adik ibu aja ya... Adik yang nuang-nuangin aja ya?"
"Iya"

...

Sambil menunggu bihun matang, saya sambil kupas bawang merah bawang putih.

"Ibu, adik ya yang masukin ke panci" (maksudku anak saya yang masukin bawang yang sudah dikupas ke baskom kecil isi air)
"Iya, tapi pelan-pelan yaa, jangan sampai muncrat airnya"
"kenapa?"
"Nanti lantainya jadi licin, kalau licin gimana?
"Nanti bisa jatuh, terus nangis".
"Iyaa...pinter".

...

"Adik bihunnya udah Mateng kayaknya, ibu boleh minta tolong ga?"
"Tolong apa?"
"Tolong matiin kompornya yaa"
"Iya.."

Ceklek

"Ibu..ibu..adik udah bisa matiin kompor"
"Iyaa..makasih ya"
"Sama-sama. Adik udah pinter ya.."
"Iya.. tapi matiin kompor kalau ada ayah sama ibu ya? Ga boleh main di dapur ya"
"Iya.. bahaya..."
"Iyaa bahaya, jadi harus ada ayah atau ibu yaa"
"Iyaa"

________

Kota Mangga, Rabu 8 November 2017
15:32


#hari7
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Komunikasi Produktif Hari Keenam

Selasa, 07 November 2017



Karena saya belum selesai kursus nyetirnya, jadi hari ini seperti biasa anak saya main dulu ke rumah temannya. Di rumah temannya ini ada sepeda roda dua yang diberi tambahan roda dua lagi. Kalau jaman saya bocah bilangnya sepeda mini. Sejak hari pertama main, anak saya sudah interest ke sepeda ini. Selalu saya tekankan ke anak saya untuk meminta ijin kepada siapapun kalau mau pakai barang yang bukan miliknya, begitu juga dengan sepeda ini.

Tantangan hari ini adalah mengajarkan Bena menerima jika tidak diijinkan memakai barang yang bukan miliknya serta tidak semua yang dia minta bisa langsung dikabulkan.

"Bu, mau sepeda itu"  | "Coba ijin dulu sama kakak Tarisa, pinjam sepedanya ya kak boleh engga?"

Karena namanya juga masih toddler jadi yaa kadang masih menerima kadang engga, kadang engga mau gantian.
Seperti hari ini, sepulang saya latihan, anak saya masih engga mau pulang, maunya sepeda tersebut akhirnya dibujuk pakai motor mainan mau, tapi tetap ga mau pulang setelah time out.

"Ibu sana... "
"Lhoo...sekarang pulang dulu, besok main lagi ya?"
"Engga mau, mau sepeda kakak Tarisa"
"Kan sepedanya masih dipakai, adik sudah main motor"
"Engga mau pulang"
"Adik, nanti sore kan kita mau pergi, sekarang pulang dulu"
"Mau sepeda Kakak Tarisa"
"Kalau mau sepeda kakak Tarisa, harus apa?"
"Harus nabung dulu"
"Iya, harus nabung dulu, sekarang pulang dulu yaa... Besok main lagi, salim dan pamit dulu ya sama Tante"
"Iya.."
...
Saya memang beberapa hari sounding setiap dia bilang mau sepeda kakak, anak saya harus nabung dulu, engga boleh sering jajan biar bisa nabung. Point yang ingin saya sampaikan adalah pertama tidak semua yang dia inginkan bisa langsung dia dapat kedua mengenalkan dia tentang menabung dan tidak sering jajan.
________
Kota Mangga, Selasa 7 November 2017
15:11

#hari6
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Komunikasi Produktif Hari Kelima

Senin, 06 November 2017

Sampai hari keempat fokus saya masih bagaimana sounding ke anak saya, meskipun ada beberapa hal yang anak saya masih mempertahankan egonya, masih dalam taraf yang wajar. Karena dia bukan robot ya...

Hanya saja sekarang lebih memperbaiki lagi pilihan kalimat yang saya gunakan dalam menjalin komunikasi.

Sebagai contoh, ada kejadian anak saya main di sekitar sofa, sambil dia bilang "jangan yah, nanti jatuh, nangis, ibu ga mau tolongin"

Pertama kali saya dengar rasanya "deg". Ya saya beberapa kali sering bilang saat lelah dan emosi mulai masuk "jangan adik, nanti jatuh, sakit" dan namanya anak kecil yah kadang pas ibunya lengah diulangi lagi, "adik jangan dong, nanti ibu ga mau tolongin nih kalau jatuh lagi". Akhirnya saya sadar itu kalimat ada ancaman tersembunyi. Jadi catatan banget buat saya apalagi saat mendengar dia mengulang sendiri. Hiks sedih

Atau kalimat dengan ujung "nanti ibu marah lho". Saat ini sedang berusaha dengan kalimat positif misal " adik kalau main di situ nanti bisa jatuh, kalau jatuh sakit". Stop sampai di situ tanpa tambahan ancaman.

So sorry for my little princess.

Semoga Ibu bisa menjadi lebih baik ya...
_______

Kota Mangga, Senin 6 November 2017
18:03

#hari5
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Komunikasi Produktif Hari Keempat

Minggu, 05 November 2017


Tantangan hari ini adalah mengajarkan anak saya mengenai menerima konsekuensi dari setiap pilihan yang dia pilih untuk saya pribadi tantangannya adalah bagaimana bisa menenangkan anak tanpa gadget. Sebenarnya anak saya termasuk yang masih bisa dihandle soal gadget.

Pagi ini saya latihan nyetir lagi, saya berniat mengajak anak saya agar besok-besok saya tidak harus menitipkan ke teman saya. Diskusi pun dimulai.

I: Adik nanti mau ga ikut ibu latihan nyetir?
A: Mau
I: Mau ikut ibu atau ayah di rumah?
A: Ikut Ibu.
I: Nanti kalau ikut adik duduk di kursi belakang ya?
A: Iya
I: Engga boleh nangis ya?
A: Iya
I: Engga boleh rewel ya?
A: Iya
I: Ibu duduk di depan ya?
A: Iya
I: Jadi... Hari ini adik kemana?
A: Ikut ibu belajar nyetir mobil.
I: Nanti adik duduk dimana?
A: Di belakang ga boleh nangis.
I: Ok...nanti kalau ga nangis adik mau minta apa?
A: Beli susu di toko Pak RT.
I: Ok..tapi kalau nangis engga lho yaa..
A: Iya

Akhirnya saya diantar ke tempat latihan, anak saya ikut saya. Ternyata anak saya nangis ga mau masuk mobil latihan. Segala bujuk rayunya sambil mengingatkan perjanjian tadi pagi toska berhasil. Kesalahan saya adalah saya lupa menjelaskan bahwa nanti bukan mobil kami yang dipakai tapi mobil milik lembaga pelatihan (beberapa kali anak saya memang menolak setiap naik mobil asing yang bukan milik kami (misal pakai mobil taksi online)). Akhirnya saya menyerah menawarkan menonton video YouTube Baby Alive karena saya mencoba telp suami agar menjemput anak saya tidak diangkat

A: Engga mau..maunya mobil ayah. Maunya sama ibu, ibu duduk sini aja.
I: Adik duduk di belakang ya..sambil nonton baby Alive mau?
A: Mau, tapi ibu di sini.

Akhirnya sepanjang latihan sekitar 30-45 menit anak saya menonton YouTube, waktu yang lama mengingat selama ini saya batasi dalam menggunakan gadget. Sepulang latihan kami melewati toko Pak RT anak saya menagih susu kotak. Tapi kali ini berhasil tidak beli sesuai perjanjian bahwa no susu kotak kalau menangis/rewel.

Pelajaran hari ini adalah lebih spesifik lagi dialognya seperti mengenai mobil yang kami pakai tadi, kemudian saya juga seharusnya menyiapkan solusi kemungkinan terburuk jika terjadi (ternyata anak saya rewel).

________

Kota Mangga, Minggu 5 November 2017
19:16






#hari4
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Komunikasi Produktif Hari Ketiga

Sabtu, 04 November 2017

Masih lanjut tentang komunikasi produktif. Mulai bingung hihihi mau nulis tentang apa. Semangat masih 14 hari alias dua Minggu lagi.

Jadi beberapa hari ini, saya mulai belajar menyetir mobil di sebuah lembaga, hari-hari sebelumnya anak saya sama ayahnya ketika saya sedang belajar menyetir karena ayahnya masih cuti. Karena ayahnya sudah selesai cuti sempat bingung, gimana anak saya nanti, akhirnya saya mulai tawarkan pada anak saya. Oh ya, di awal saya lupa menerangkan, anak saya umur 2.5 tahun, perempuan. Saya sebagai ibu rumah tangga, jadi selama ini kami berdua bisa dibilang 24 jam selalu bersama.

Tantangan saya adalah mengajarkan main bersama tanpa berebut dan memukul serta sounding agar dia tidak takut.

I: "adik, nanti ibu mau latihan nyetir, adik mau ikut ibu atau main ke rumah Kakak Tarisa".

A: "Main sama kakak".

Ok, akhirnya sebelum saya belajar saya antar anak saya dulu sambil selalu sounding.

I: Adik mau main ke rumah siapa?
A: ke rumah kakak Tarisa
I: Nanti kalau main sama kakak Tarisa, gimana?
A: Engga boleh berebut, mainnya gantian.
I: Iyaaa... Sama ga boleh apa?
A: Engga boleh pukul-pukul, nanti engga punya teman.

Sesampai di rumah temannya, menitipkan anak saya, dan minta ijin sama anak saya, saya pun berangkat latihan.

Sekitar satu jam kemudian saya jemput anak saya. Dan setibanya di rumah seperti biasa ngobrol tentang kegiatan dia.

I: Tadi adik main dimana?
A: Main di rumah kakak.
I: Main apa tadi?
A: Main ayunan, perosotan, bola, terus ada patung harimau, adik takut, nangis cari Tante.
I:Patung harimau?
A: iya

Sesi ngobrol sempat kepending karena ada jeda solat dan makan malam. Di sini saya masih bingung, kemudian saya chat Bunda Tarisa tentang patung harimau. Beliau cerita katanya anak saya takut boneka kucing dan lari sambil nangis. Tapi terus main bola dan perosotan.

Sampai kemudian selesai makan malam kita ngobrol lagi, saya rekam tanpa sepengetahuan dia hehehe dan saya share sama Bunda Tarisa. Beliau bilang benar itu semua ceritanya.

Kurang lebih begini obrolan kami
I: Tadi adik main apa?
A: Tadi takut ada kucing.
I: Tom ya? (Boneka nya namanya Tom)
A: Iya terus nangis-nangis cari Tante, digendong Tante, terus main perosotan.
I: Kok gendong? kasian atuh tantenya keberatan.
A: Ini sakit kena ayunan (nunjukin lengan)
I: Apanya yang sakit? Tangan ya? Kena ayunan kakak tadi?
A: Iya
I: Iya, ga pa pa ya? Kakak ga sengaja.

______
Kota Mangga, Sabtu 4 November 2017

#hari3
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Komunikasi Produktif Hari Kedua

Jumat, 03 November 2017





Tantangan hari ini adalah mengajarkan anak saya agar merapikan kembali mainannya setelah bermain dan belajar mengelompokkan sesuai kategorinya, yaitu perlengkapan memasak, alat kebersihan dan kedokteran, kendaraan, dan mainan lain (balok, ring, bola).
Anak saya pada dasarnya sudah tahu bahwa selesai bermain harus dikembalikan ke rak, hanya saja sering dimasukan jadi satu yang akhirnya ketika dia mau main suatu benda dia cari tidak ketemu.
"Ibu, panci adik mana?"
"Ibu, pulpen adik mana?"
Misal saya jawab "coba adik cari di rak ada ga? Tadi setelah main dibereskan tidak"
"Ibu ga ada, ilang nih" (Jawaban yang paling sering dia berikan).
Jadi hari ini saya ajak anak saya mulai dari buat kotak mainan sampai memilah sambil menjelaskan bahwa kalau selesai main harus dibereskan dan dimasukkan sesuai kategorinya.
I: Ibu
A: Anak
I: "adik, mau bantu Ibu engga? Ibu mau buat kotak mainan buat adik"
A: "mau bu, kotak mainan apa, Bu?"
I: "Jadiii...kalau habis main harus di....?"
A: "diberesin"
I: "Pinteer... Kenapa harus diberesin?"
A: "Biar rapi, ga ilang,"
I: "Nah... Jadi kalau udah selesai main nanti dimasukkan ke kardus ini, nanti dipisah-pisahin yaa... Biar gampang kalau nyari. Ga boleh apa?"
A: " Ga boleh berantakan. Nanti jorok,kotor".
Selama membuat kotak mainan dari kardus bekas obrolan seperti itu yang saya lakukan. Oh ya sekaligus menerangkan bahwa dia boleh main gunting tapi harus sama ibu karena pernah anak saya main gunting, dan rambutnya diguntingin.
I: " adik, ini apa namanya?" (Menunjukkan gunting)
A: "gunting"
I: "kalau yang ini?" (Menunjukkan selotip)
A: "selotip"
I: " adik, boleh engga main gunting sendiri?"
A: " ga boleh... Nanti bisa luka, berdarah, terus nangis"
I:" Nah jadi kalau mau gunting harus sama siapa?"
A: "sama ibu"
I: "iyaa... Karena baha...?"
A: "Ya" (baca bahaya)
Setelah kardus mainan selesai dipotong waktunya Bena tidur siang. Setelah bangun tidur baru kegiatan memilah barang sesuai kategorinya.  Sambil ngobrol dan sounding lagi tentang merapikan mainan kalau sudah selesai bermain. 
Kota Mangga, Jum'at 3 November 2017
14:30 WIB
#hari2
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Komunikasi Produktif Hari Pertama

Kamis, 02 November 2017





Hari ini merupakan hari pertama game level satu mengenai komunikasi produktif. Saya sebenernya masih meraba-raba bagaimana mengerjakan games ini. 
Komunikasi produktif hari ini dimulai ketika anak saya mulai bangun tidur. Biasanya setiap bangun tidur dia akan menangis mencari saya, menjerit-jerit, dan kadang menguji kesabaran saya.

Seperti hari ini ketika saya sedang menyapu, saya mendengar anak saya mulai cranky, nangis, saya coba mendiamkan, sampai akhirnya dia keluar kamar dan teriak-teriak di pintu ruang tamu "ibuuu.. masuk..ga mau di luar..masuk aja" teriaknya sambil menangis.
Saya tuntun dia kembali ke kamar tidur. Dan mencoba berkomunikasi.

I: Ibu
A: Anak

I : "adik, boleh ga teriak-teriak begitu?"
A: "ga mau ga mau" (masih sambil rewel)
*Sabar-sabar*
Saya ambil boneka tangan berbentuk harimau.
I: "adik ini siapa?"
A: mulai berhenti cranky, "ini siapa Bu namanya?"
I: "adik lupa ya? Udah lama ya ga main ini,  namanya siapa hayoo?"
A: "siapa Bu?"
I: "ti..."
A:"tiger"
I: "iyaa, pinter"
A: " adik udah pinter ya Bu?"
I: "iyaa udah pinter, kalau pintar bangun tidur ga boleh apa hayoo?''
A: "ga mau ga mau"
Bena sering bersikap "menolak" saat diajak evaluasi tentang sikapnya yang tidak baik.
Oke, saya ajak dia ngobrol lagi.
I: (berperan sebagai harimau sambil memegang boneka harimau) "auuum... Tadi yang teriak-teriak siapa yaa?" Sambil ngelitikin Bena pakai boneka
A: (ketawa) "hihihi.. Bena"
A: " ga boleh teriak-teriak ya.. nanti berisik (baca:keberisikan) tetangga (nya)" (dia mulai mengulang sounding saya)
I: "jadi kalau bangun tidur boleh teriak-teriak dan nangis engga?"
A: "engga boleh dong, nanti berisik tetangga)
I: "jadi kalau bangun tidur harus gimana?"
A: "berdoa, gosok gigi, biar ga bau, ga boleh teriak-teriak"
I: "ok..tadi sudah berdoa belum?"
A: "belum"
I: "berdoa dulu yaa..."
A: "sama Tiger Bu berdoa ya"
I: "ok.. berdoa sama Tiger ya"
(Berdoa doa bangun tidur bersama-sama)
I: "nah pintar... Kalau sudah berdoa teruus?"
A: "gosok gigi, biar ga bau, ga grepes-grepes digigit monster"
(Kemudian gosok gigi)
____________
Kota Mangga, Kamis 2 November 2017
10:45 WIB

#hari1
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip
 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS