Tantangan hari ini adalah mengajarkan anak saya mengenai menerima konsekuensi dari setiap pilihan yang dia pilih untuk saya pribadi tantangannya adalah bagaimana bisa menenangkan anak tanpa gadget. Sebenarnya anak saya termasuk yang masih bisa dihandle soal gadget.
Pagi ini saya latihan nyetir lagi, saya berniat mengajak anak saya agar besok-besok saya tidak harus menitipkan ke teman saya. Diskusi pun dimulai.
I: Adik nanti mau ga ikut ibu latihan nyetir?
A: Mau
I: Mau ikut ibu atau ayah di rumah?
A: Ikut Ibu.
I: Nanti kalau ikut adik duduk di kursi belakang ya?
A: Iya
I: Engga boleh nangis ya?
A: Iya
I: Engga boleh rewel ya?
A: Iya
I: Ibu duduk di depan ya?
A: Iya
I: Jadi... Hari ini adik kemana?
A: Ikut ibu belajar nyetir mobil.
I: Nanti adik duduk dimana?
A: Di belakang ga boleh nangis.
I: Ok...nanti kalau ga nangis adik mau minta apa?
A: Beli susu di toko Pak RT.
I: Ok..tapi kalau nangis engga lho yaa..
A: Iya
Akhirnya saya diantar ke tempat latihan, anak saya ikut saya. Ternyata anak saya nangis ga mau masuk mobil latihan. Segala bujuk rayunya sambil mengingatkan perjanjian tadi pagi toska berhasil. Kesalahan saya adalah saya lupa menjelaskan bahwa nanti bukan mobil kami yang dipakai tapi mobil milik lembaga pelatihan (beberapa kali anak saya memang menolak setiap naik mobil asing yang bukan milik kami (misal pakai mobil taksi online)). Akhirnya saya menyerah menawarkan menonton video YouTube Baby Alive karena saya mencoba telp suami agar menjemput anak saya tidak diangkat
A: Engga mau..maunya mobil ayah. Maunya sama ibu, ibu duduk sini aja.
I: Adik duduk di belakang ya..sambil nonton baby Alive mau?
A: Mau, tapi ibu di sini.
Akhirnya sepanjang latihan sekitar 30-45 menit anak saya menonton YouTube, waktu yang lama mengingat selama ini saya batasi dalam menggunakan gadget. Sepulang latihan kami melewati toko Pak RT anak saya menagih susu kotak. Tapi kali ini berhasil tidak beli sesuai perjanjian bahwa no susu kotak kalau menangis/rewel.
Pelajaran hari ini adalah lebih spesifik lagi dialognya seperti mengenai mobil yang kami pakai tadi, kemudian saya juga seharusnya menyiapkan solusi kemungkinan terburuk jika terjadi (ternyata anak saya rewel).
________
Kota Mangga, Minggu 5 November 2017
19:16
Pagi ini saya latihan nyetir lagi, saya berniat mengajak anak saya agar besok-besok saya tidak harus menitipkan ke teman saya. Diskusi pun dimulai.
I: Adik nanti mau ga ikut ibu latihan nyetir?
A: Mau
I: Mau ikut ibu atau ayah di rumah?
A: Ikut Ibu.
I: Nanti kalau ikut adik duduk di kursi belakang ya?
A: Iya
I: Engga boleh nangis ya?
A: Iya
I: Engga boleh rewel ya?
A: Iya
I: Ibu duduk di depan ya?
A: Iya
I: Jadi... Hari ini adik kemana?
A: Ikut ibu belajar nyetir mobil.
I: Nanti adik duduk dimana?
A: Di belakang ga boleh nangis.
I: Ok...nanti kalau ga nangis adik mau minta apa?
A: Beli susu di toko Pak RT.
I: Ok..tapi kalau nangis engga lho yaa..
A: Iya
Akhirnya saya diantar ke tempat latihan, anak saya ikut saya. Ternyata anak saya nangis ga mau masuk mobil latihan. Segala bujuk rayunya sambil mengingatkan perjanjian tadi pagi toska berhasil. Kesalahan saya adalah saya lupa menjelaskan bahwa nanti bukan mobil kami yang dipakai tapi mobil milik lembaga pelatihan (beberapa kali anak saya memang menolak setiap naik mobil asing yang bukan milik kami (misal pakai mobil taksi online)). Akhirnya saya menyerah menawarkan menonton video YouTube Baby Alive karena saya mencoba telp suami agar menjemput anak saya tidak diangkat
A: Engga mau..maunya mobil ayah. Maunya sama ibu, ibu duduk sini aja.
I: Adik duduk di belakang ya..sambil nonton baby Alive mau?
A: Mau, tapi ibu di sini.
Akhirnya sepanjang latihan sekitar 30-45 menit anak saya menonton YouTube, waktu yang lama mengingat selama ini saya batasi dalam menggunakan gadget. Sepulang latihan kami melewati toko Pak RT anak saya menagih susu kotak. Tapi kali ini berhasil tidak beli sesuai perjanjian bahwa no susu kotak kalau menangis/rewel.
Pelajaran hari ini adalah lebih spesifik lagi dialognya seperti mengenai mobil yang kami pakai tadi, kemudian saya juga seharusnya menyiapkan solusi kemungkinan terburuk jika terjadi (ternyata anak saya rewel).
________
Kota Mangga, Minggu 5 November 2017
19:16
#hari4
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip
Tidak ada komentar:
Posting Komentar