Pages

Komunikasi Produktif Hari Ke Duabelas

Senin, 13 November 2017



Hari saya dan suami ada jadwal MCU (Medical Check Up) sekalian mengajak anak saya untuk vaksin varisella. Seharusnya vaksin bulan kemarin tapi karena bulan kemarin sering ke luar kota akhirnya baru hari ini.

Sudah jauh-jauh hari saya sounding bahwa tidak perlu takut ke dokter. Oh ya anak saya sejak umur sekitar satu tahunan mulai takut ke klinik. Mungkin wajar ya bagi anak-anak, tapi saya berpendapat sepertinya karena dulu anak saya pernah ADB (Anemia Defisiensi Besi) yang akhirnya harus terapi zat besi dan diambil darahnya dia jadi takut duluan setiap masuk ruangan lab atau dokter. Bahkan melihat ibu/ayahnya diplester dia yang menangis.

Akhirnya saya belikan dia mainan perlengkapan dokter, saya jahit baju seperti model jas dokter. Saya ajak mainan dokter-dokter an. Sambil sounding "ibu dokter baik, mau periksa", main suntik-suntikan. Minimal menurut saya menghilangkan rasa takutnya.
Beberapa hari sebelumnya dia sempat menolak, "Bu, ga mau ke dokter, sakit" (maksudnya sakit), saya jelaskan "iya sakit sebentar engga apa-apa ya? Divaksin dulu ya". Berulang-ulang kadang sambil mengajak bonekanya.

Pagi ini saya ajak dia, "adik nanti kita ke Bu dokter ya?" | "Mau ngapain, Bu?" | "Ayah sama ibu mau periksa, adik juga ya?" | "Iya"
Biasanya saya dan suami gantian, tapi hari ini saya libatkan anak saya bahkan sampai di laboratorium saat pengambilan darah, setiap dia tanya saya coba jelaskan.

"Ibu, itu diapain, Bu?"
"Ini diambil darahnya sama om"
"Sakit ga Bu?"
"Sakit tapi cuma sebentar nanti dipakaiin plester"

Begitupun saat di Poli gigi, meskipun dia belum mau buka mulut, tapi usaha saya adalah mengakrabkan dengan ruangan, tidak takut masuk. Saya memangku anak saya sambil diperiksa dan dibersihkan karangnya.

"Ibu itu ayah diapain Bu?"
"Sama kayak ibu tadi diperiksa giginya dibersihkan gigi juga"
"Sakit ga Bu?"
"Engga... Adik mau diperiksa?"
"Engga mau Bu, engga usah"
"Yasudah"
...

Tiba saatnya bagian anak saya ke bagian poli anak. Saat antri dia sudah tidak sabar.
"Ayo Bu..ketemu Bu dokter,Bu"
"Iya...sebentar ya antri dulu"

Saya pikir dia sudah lupa, tapi ternyata begitu masuk ruangan.

"Bu..ga usah periksa Bu, ga jadi aja Bu, Ayo keluar".
Bahkan untuk menimbang dan dicek suhunya pun dia mesti dibujuk dan tiba-tiba saja dia menangis kencang, padahal belum disuntik.
"Nanti lihat rusa yaa habis vaksin"
"Engga Bu... Ga jadi aja..."

Selesai divaksin, dia masih kurang nyaman, tidak mau salim dan pamit dokter dan para perawatnya. Sesuai janji sebelumnya pulang dari rumah sakit kami lewat dulu di tempat rusa, sayangnya rusanya tidak terlihat. Tapi anak saya sudah mulai tenang.
Drama terjadi lagi saat ganti baju dia bilang "sakit Bu, ga  mau ganti, Bu ini sakit Bu kasih minyak telon aja". Hihihi dan yang ditunjuk bukan bekas vaksin tapi merah bekas digigit nyamuk.

Setelah ganti baju dan makan, dia cari stetoskop mainannya. "Inii sama nih kayak punya ibu dokter" | "iyaa sama, jadi jangan nangis lagi yaa.. ga perlu takut kalau diperiksa" | "iyaa engga apa-apa kok".

Semoga beneran engga apa-apa alias engga takut lagi hehehe.. Aamiin
_____
Kota Mangga, Senin 13 November 2017
11:36

#hari12
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS