Pages

Habituasi Sejuta Cinta (Sinergi Dalam Kemanfaatan)

Jumat, 21 Februari 2020

Pada materi keempat ini, kami diminta untuk membuat konsep aktivitas sosial yang perlu sinergi dengan orang lain.  Bisa dengan keluarga, teman, tetangga, lingkungan, komunitas, dll

Aktivitas atau kegiatan ini sebenarnya bukan pure dari saya, tetapi kegiatan  yang sudah pernah ada di lingkungan saya namun sekarang terhenti karena adanya beberapa kendala. 

Nama Kegiatan : Bank Sampah
Tujuan : Meminimalisir sampah terbuang, memanfaatkan sampah yang masih bisa dipakai untuk didaur ulang. 
Target kegiatan : Sosialisasi untuk memilah sampah, sampah yang masih didaur ulang seperti plastik, botol, kardus, bisa dikumpulkan berdasarkan kategorinya. Dikoordinir untuk dikelola di Bank Sampah
Peran pihak yang terlibat: Dimulai dari lingkup keluarga dahulu yaitu menyediakan minimal 3 tempat sampah untuk sampah organik (yang akhirnya akan dibuang), sampah plastik, sampah kertas. Kemudian adanya tempat pengelolaan, seperti yang terjadi di lingkungan saya, belum ada tempat penampungan sementara samping pihak bank sampah yang bertugas mengambil sampah datang sehingga akhirnya kegiatan ini sekarang terhenti. Diperlukan kerjasama dan kesepakatan warga untuk menentukan pihak-pihak yang mengkoordinir dan tempat penampungan sementara. Selain itu mensosialisasikan ke setiap keluarga tentang pemilahan sampah, sampah disetorkan per kantong sesuai kategori, dll. 


#materi
#empati
#charity
#filantropi
#sustainability
#habituasisejutacinta
#SejutaCinta
#IbuProfesional

Jurnal Ulat #6 (Bawakan Makanan)


Waaah setiap minggu benar-benar selalu ada kejutan. Kejutan minggu ini adalah setelah kita camping bareng (secara online) saling berkenalan dan mengetahui kesukaannya, saatnya membagikan makanan yang teman kita sukai. Potluck yang kita bawakan ini boleh kita olah sendiri maupun kita beli jadi artinya kita mencari sumbernya bisa dengan buku ataupun dengan googling. 

Tiga teman yang saya beri potluck adalah mbak Ratna Sari Dewi dari IP Bandung yang suka driving, Teh Nurlaela Berlian dari IP Cianjur yang suka Manajemen Waktu, dan Mbak Rizki Dwi Meisa dari IP Balikpapan  yang juga suka di kelas Manajemen Waktu. 

Karena saya tidak pandai memasak maka potluck-potluck yang saya bagikan ini saya beli jadi kemudian sedikit saya olah lagi agar teman-teman bisa lebih nikmat dalam menikmatinya. Untuk mbak Ratna saya bagikan berbagai tips as a beginner driver, untuk teh Noe dan mbak Kiki walaupun keduanya sama-sama suka Manajemen waktu tapi potluck nya tetap berbeda. Teh Noe saya berikan aneka template dan cara membuat bullet journal sedangkan mbak Kiki saya bagikan artikel-artikel tentang Manajemen waktu menurut Islam. 

Rasanya?? Waah happy sekali. Saya bisa sekaligus belajar juga, jadi ibaratnya mencoba makanan baru. Semoga potluck-potluck yang saya berikan ini bisa membuat senang dan bermanfaat untuk teman-teman. 

[Edited]
Dan pagi ini Sabtu 22 Februari saya dapat potluck dari Bunda Syifa Achyar dari IP Samkabar tentang Menjadi Sahabat dengan Anak. 😍 Dan di hari Ahad kembali dapat kejutan potluck dari Teh Nurlaela Berlian dari IP Cianjur tentang Kurikulum Kiki Barkiah dari usia 0 tahun sampai 6 tahun. Waaah saya dapat potluck lagi, kali ini dari Bu Dokter Ratna Sari Dewi dari IP Bandung tentang Peran Bermain dalam Proses Tumbuh Kembang Anak dan Kegiatan Cerdas bersama Hujan (pas banget di musim hujan hehe). MashaaAllah Jazakunallah khayran 💙 Semoga Allah membalas kebaikan teman-teman yang sudah memberi potluck. 

Kota Mangga, Jum'at 21 Februari 2020

#janganlupabahagia
#jurnalminggu6
#materi6
#kelasulat
#bundacekatan
#buncekbatch1
#buncekIIP
#institutibuprofesional


Jurnal Ulat #5 (Camping Ground)

Sabtu, 15 Februari 2020




Kejutan di materi ke-5 ini judulnya camping ground. Jadi, kami diminta mencari minimal 5 teman untuk kita tanya, apa kelas favoritnya, kenapa jadi kelas favorit, dan bagaimana proses belajar selama ini. Tujuannya untuk mengetahui apakah teman-teman kita juga bahagia seperti kita atau sebaliknya dalam pencarian makanan menemui kesulitan. 

Dalam sesi ini saya berkenalan dengan 8 orang teman, ada yang saya memulai duluan ada pula yang memulai duluan yang pada akhirnya kami saling berkenalan. Namun, ada hal yang kurang berkenan di hati saya, ketika ada yang menjadi hanya untuk isi kuesioner dari tugas ini. Karena bagi saya benang merah nya adalah menunjukkan kepedulian  kita kepada teman sekitar, bukan sebatas untuk memenuhi tugas. Dan mohon maaf yang japri seperti ini tidak saya balas. Karena menurut saya pribadi itu hanya untuk menggugurkan kewajiban tugas bukan untuk caring and sharing

Berikut ini adalah teman-teman camping ground saya. 

1. Lia Amalia (Regional Cirebon Raya)
Mbak Lia adalah teman satu regional, saya memilih mbak Lia sebagai orang pertama saya ajak kenalan. Menengok teman terdekat yang satu regional terlebih dahulu, alasan utamanya. Favorit mbak Lia adalah n keluarga manajemen waktu, peran mbak Lia yang juga bekerja di ranah publik yang ingin produktif bukan sibuk memilih keluarga manajemen waktu dari awal hingga sekarang.

2. Ratna Sari Dewi (Regional Bandung)
Mbak Ratna dari awal memilih driving sebagai makanan utamanya hingga kini, bahkan mbak Ratna sebagai KK di keluarga driving. Mbak Ratna merasa di keluarga driving menemukan teman dan ilmu yang sangat dibutuhkannya selama ini, jadi hingga sekarang pun masih berada di keluarga driving.

3. Nita (Regional Bandung)
Teh Nita sejak awal langsung memilih kelas Bermain dengan Anak karena memang sejak dulu senang bermain dengan anak sekaligus membuat DIY Toys. Amanah barunya sebagai fasil TK/RA membuatnya semakin betah di keluarga Bermain dengan Anak karena di sana banyak ilmu baru yang didapat.

4. Trias Kusumawati (Regional Tangerang Kota)
Mbak Trias adalah salah satu teman buncek yang menghubungi saya dulu untuk berkenalan dan ternyata kami satu keluarga di kelas bermain dengan anak. Namun, mbak Trias punya favorit keluarga lain yaitu manajemen waktu. Karena kelas manajemen waktu menggunakan telegram mbak Trias merasa lebih fokus dengan materi yang dibutuhkan karena ada bank data yang disematkan.

5. Nurlaela Berlian (Regional Cianjur)
Kelas favorit Teh Noe adalah manajemen waktu terutama BuJo (Bullet Journal) yanga awalnya awam untuk teh Noe, sekarang sudah mulai paham dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.

6. Rizki Dwi Meisa (Regional Balikpapan)
Mbak Rizki atau akrab dipanggil mbak Kiki adalah orang ketiga yang memfavoritkan kelas manajemen waktu. Sub kelas yang dipilih mbak Kiki adalah manajemen waktu menurut Islam, mind map mbak Kiki sejak awal dan utama memang dalam mengatur waktu sehari-hari.

7. Syifa Achyar (Regional Samkabar)
Terharu yaa kalau ada yang menghubungi kita duluan untuk berkenalan, begitu juga saat diajak kenalan dengan mbak Syifa.  Dan lagi lagi datang dari manajemen waktu. Mbak Syifa memilih sub kelas komitmen dan konsisten. Di kelas ini mbak Syifa senang karena menemukan banyak metode yang bisa diterapkan untuk mempermudah dalam mengelola waktu.

8. Fikya (Regional Pacitan)
Mbak Fikya memilih kelas manajemen emosi bagian innerchild sebagai kelas favoritnya. Kelas ini sesuai dengan mind map nya serta banyak insight yang didapatkan dan banyak ilmu tentang pengembangan diri. 






Alhamdulillah ke-8 teman-teman saya menemui makanan apa yang mereka perlukan, hampir semua masih ada di rumah pertama singgah karena merasa bahwa makanan-makanan yang di dapat sangat diperlukan. Dari data ke-8 teman-teman saya ini ternyata didominasi oleh teman-teman dari manajemen waktu, sementara masing-masing 1 teman dari kelas driving, manajemen emosi, dan bermain dengan anak. 

Kota Udang, Sabtu 15 Januari 2020



#janganlupabahagia
#jurnalminggu5
#materi5
#kelasulat
#bundacekatan
#buncekbatch1
#buncekIIP
#institutibuprofesional


Habituasi Sejuta Cinta #3 (Sustainability)

Apa yang sudah dan akan kamu lakukan untuk mengubah pola kehidupanmu terkait social 
sustainabilty?
Kegiatan ini sebenarnya dimulai dari lingkungan RT saya yaitu mengenai pengelolaan sampah. Sayangnya kegiatan ini kemudian berhenti untuk lingkup RT. Jadi semula, setiap minggu kami menabung sampah. Sampah rumah tangga dipilah menjadi kategori sampah plastik, kertas, dan botol. Kemudian akan ditimbang dan dihitung nilainya untuk dicatat di buku tabungan. 

Meskipun kegiatan ini awalnya dari himbauan ibu RT akhirnya di rumah sekeluarga menerapkan yang saya ajarkan. Saya sediakan 3 tempat sampah, 1 sampah organik yang akan dibuang di tempat sampah besar dan akan diangkut oleh petugas kebersihan, 1 untuk sampah aneka plastik dan botol, dan 1 lagi sampah kertas dan kardus. 

Karena kegiatan menabung sampah terhenti, sementara ini akhirnya sampah-sampah plastik diberdayakan suami untuk dijadikan ecobrick. Sementara sampah kardus dan kertas bersih diberikan ke tukang rongsok. 


2. Identifikasi perilaku sosial masyarakat di daerah tempat tinggal mu, dengan acuan seperti yang disebut dalam poin 1 di materi. 
Sebenarnya ketika ada bank sampah dahulu dimulai, banyak warga yang ikut berpatisipasi, semkin banyak yang sadar untuk mengelola sampah. Sayang nya, sekarang sudah berhenti karena belum ada pengelolaannya lagi. 


3. Apa yang bisa kamu lakukan untuk mengubah perilaku masyarakat ke arah yang lebih baik?
Sejauh ini peran saya belum banyak terlibat, hanya mengkampanyekan di lingkungan terdekat seperti suami anak dan orang tua untuk memilah sampah dan meminimalisir adanya sampah. 

Kota Udang, Sabtu 15 Februari 2020

#materi3
#empathy
#charity
#filantropi
#sustainability
#kelashabituasisejutacinta
#ibuprofesional

Jurnal Ulat #4 (Keranjang Apel)

Sabtu, 08 Februari 2020


Pekan ini saya masih betah di Temanda Family. Di keluarga benar-benar bertabur bintang dan membuat saya berbinar-binar seperti menemukan permata. Sejujurnya saya lebih banyak menjadi silent reader , bukan tidak mau aktif tapi ibarat sedang membuat makanan saya mengamati chef nya membagikan resepnya. 

Dan melihat semangatnya teman-teman jadi ikut semangat ada mbak Anjar yang membuat poster quote, ada mbak Ainun yang rajin merangkum dalam bentuk cantik, ada mbak Rayi dan mbak Kidung yang sharing ilmu serta mbak-mbak. 

Di keranjang apel saya tampilkan garis besarnya ilmu-ilmu yang saya dapat di Temanda Family ini. 

Kota Mangga, Sabtu 8 Februari 2020

#janganlupabahagia
#jurnalminggu4
#materi4
#kelasulat
#bundacekatan
#buncekbatch1
#buncekIIP
#institutibuprofesional


Habituasi Sejuta Cinta #2 (Charity & Filantropi


Bazma (Baituzzakah Pertamina) adalah lembaga sosial dengan dana Zakat, Infaq, Sedekah, dan Wakaf (Zikwaf). 

Sependek yang saya tahu merupakan lembaga sosial yang kegiatannya merupakan charity maupun filantropi. Kegiatan charity nya misalnya berupa pemberian bingkisan dan santunan kepada anak yatim, sedangkan untuk kegiatan yang bersifat filantropi ada beasiswa bazma.  

Note: Seluruh informasi tentang Bazma ini saya dapat dari media sosial resmi Bazma. 

#materi2
#empati
#charity
#filantropi
#HabituasiSejutaCinta
#SejutaCinta
#IbuProfesional

Jurnal Ulat #3 (Family Gathering)

Senin, 03 Februari 2020


Di minggu ketiga ini semakin luar biasa, memang benar, setiap materi selalu ada tantangan dan kejutan. Pada minggu ketiga ini kami diminta mencari keluarga. Hah? Keluarga? Yaaa keluarga yang satu tujuan. 

Setelah sebelumnya dulu membuat Mind Mapping, pilih mana yang paling penting, dan berkumpul dengan anggota lain dari regional berbeda. Semudah itukah?1 tema kemudian berkumpul. Nooo, saya ini termasuk yang boyong kesana boyong kesini. Saya memilih parenting, namun saat masuk ke keluarga parenting topik bahasannya berbeda dengan yang ingin saya makan ilmunya, tengah malam saya pindah ke keluarga portofolio anak, ternyata oh ternyata masih tidak sesuai. Sampai akhirnya saya bertemu dengan keluarga yang selama ini saya cari, dari tema rasanya kok ga masuk tapi ternyata di sini justru yang membuat saya berbinar, iniii nih... yaitu bermain dengan anak, keluarga kami bernama Temanda (TEman Main AnaNDA). Seruu sekali.. 

Kota Mangga, Senin 3 Februari 2020
#janganlupabahagia
#jurnalminggu3
#materi3
#kelasulat
#bundacekatan
#buncekbatch1
#buncekIIP
#institutibuprofesional


Habituasi Sejuta Cinta #1 (Empati)

Minggu, 02 Februari 2020

Ada kelas baru lagi nih di IIP, jadi beberapa hari lalu ada pembagian lagi, bebas memilih komunitas atau habituasi sejuta cinta. Saya memilih habituasi sejuta cinta. 

Pada materi yang pertama, yang dibahas ada lah Empati. Kami mendapatkan video tentang kejadian sehari-hari yang menunjukkan empati kepada yang lain. Tugas kami yang mengikuti materi ini adalah lakukan 3 kebaikan kepada 3 orang berbeda. 

1. Membuat bubur ayam
Sepertinya materi bubur eh topik bubur sedang hangat dibicarakan di keluarga saya. Dari yang ingin jualan bubur sampai anak saya yang tiap lihat slow cooker selalu bilang minta dibuatkan bubur. Akhirnya saya untuk pertama kalinya membuat bubur ayam, rintangan-rintangan sampai membuat hampir menyerah, dari yang pesan kacang kedelai tapi dibawakan kacang tanah, muter-muter nyari penjual cakwe yang memang jarang ada dan hasilnya nihil. Akhirnya dengan ubarampe yang ada jadilah bubur ayam ala saya. Alhamdulillah semua suka apalagi anak saya bilang enak dan nambah berulang-ulang. Happy!! 

2. Membantu tugas teman.
Ada seorang teman yang saya kenal sejak kelas matrikulasi, sebenarnya kami tak terlalu akrab awalnya, tapi sejak di kelas bunda sayang, kami jadi lumayan dekat karena saling mengingatkan dan menyemangati agar bisa menyelesaikan tugas. Di kelas bunda cekatan ini kami terpisah, beda regional, tapi kami masih saling membantu. Diskusi dan berbagi info. Kebetulan di kelas saya info-info dari pusat tersaji dengan cepat karena kahimanya beneran cekatan, jadi ketika teman saya membutuhkan bantuan informasi untuk tugas saya  bisa sharing. Rasanya senang sekali membantu teman seperjuangan, saya berharap kami bisa lulus kelas bunda cekatan pun bersama-sama. 

3. Merapikan peralatan sisa makan di foodcourt
Selain mungkin karena saya termasuk ibu-ibu OCD alias ga bisa lihat barang kotor dan berserakan, sebenarnya ini adalah kebiasaan yang sudah kami sekeluarga setiap kami makan, entah di restoran, foodcourt, atau bahkan warung pinggir jalan. Merapikan peralatan makan dan sampah dari kami, untuk apa? Memudahkan mereka yang bertugas membersihkan. Biasanya setelah makan piring, mangkok, gelas, semua sampah seperti tisu, sedotan, kami tumpuk di tengah meja, bekas meja yang basah dan kotor di lap pakai tisu. Jadi petugas yang membersihkan tinggal angkut. Saya hanya membayangkan seandainya jadi mereka yang bertugas membersihkan, dengan kita berbuat seperti itu tentu bisa sedikit memudahkan dan meringankan beban pekerjaan mereka. Hal ini juga biasa saya lakukan ketika menonton bioskop. Bawa sisa sampah dan jangan makan berantakan. ❤


Kota Mangga, Ahad 2 02 2020
#materi1
#empati
#habituasisejutacinta
#ibuprofesional
 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS