Pages

Fitrah Seksualitas Day #11 (Kaki juga Aurat!)

Minggu, 30 September 2018



Laporan kegiatan saya hari ini yang berkaitan tentang fitrah seksualitas masih ada hubungan dengan materi kemarin, yaitu mengenalkan aurat kepada anak.

Anak saya sendiri masih berusia 3 tahun, mulai mengenalkan memakai kerudung sejak usia 1 bulanan, hingga kini Alhamdulillah masih konsisten, tahu bahwa kalau keluar rumah harus memakai  kerudung, meskipun kadang-kadang jika di mobil dibuka. Memang bukan hal mudah, tapi setidaknya tahu bahwa memakai kerudung itu wajib dan harus menutup dada.

Beberapa bulan ini dia mulai tergelitik dengan kaos kaki, karena kalau kerudung dia juga pakai saya juga pakai, tapi kaos kaki, anak saya tidak pakai. Mungkin karena setiap hari melihat saya memakai kaos kaki dia pun mulai bertanya kenapa memakai kaos kaki dan ikut ingin memakai.

Awalnya memakai agak sulit karena model yang biasa dan sandalnya jepit sering diskip, sampai akhirnya saya menemukan kaos kaki jempol untuk anak usia mulai 3 tahun akhirnya sekarang sudah mulai memakai kaos kaki. Meskipun belum sekomit dia dalam memakai kerudung, tapi sudah sering bilang "ibu adik pakai kaos kaki juga, kan aurat nanti malu".

Bagi saya sendiri membiasakan memakaikan gamis, kerudung menutup dada, dan kaos kaki bagi anak saya tantangannya justru kadang dari orang sekitar. Dulu pernah ada yang berusaha melepas kerudung anak saya, ada yang berkomentar kepanasan. Reaksi saya, senyumin aja.

Kota Mangga, Minggu 30 September 2018

#fitrahseksualitas
#bundasayang
#level11

Fitrah Seksualitas Day #10 (Menerapkan Fitrah Seksualitas dengan Mengenalkan Aurat dan Mahrom kepada Anak)

Sabtu, 29 September 2018







Bahasan fitrah seksualitas oleh teh Lina dan teh Khoirunissa hari ini tentang mengenalkan aurat dan mahram. Dijelaskan bahwa aurat adalah bagian tubuh yang jika terlihat menimbulkan aib atau malu. Batasan aurat untuk laki-laki adalah antara pusar dan lutut sementara untuk perempuan adalah muka dan telapak tangan.

Diterangkan pula mengenai apa itu khimar dan jilbab. Di Indonesia ada pergeseran makna, jilbab dimaknai dengan kerudung atau khimar arti sebenarnya jilbab adalah busana panjang yang menutup  badan kecualo wajah dan telapak tangan.

Mahrom adalah semua orang yang haram dinikahi karena sebab nasab, sepersusuan, dan pernikahan. Mengenai mahrom sepersusuan dijelaskan tentang fatwa Syaikh Ibnu Baz "Apabila seorang wanita telah menyusui seorang anak sebanyak lima kali susuan (yang menjadikan anak tersebut kenyang, red) yang telah diketahui bersama atau mungkin lebih dari itu, maka selama anak tersebut masih belum berumur dua tahun, anak yang disusui tersebut sudah menjadi anak ibu yang menyusuinya beserta suaminya, dan semua anaknya dari suaminya dan selainnya telah menjadi saudara anak yang disusui, dan semua anak suaminya menjadi saudaranya pula.''

Kota Mangga, Sabtu 29 September 2018

#fitrahseksualitas
#bundasayang
#level11

Fitrah Seksualitas Day #9 (Menjaga Fitrah Seksualitas dengan Merawat Kesehatan Reproduksi)

Jumat, 28 September 2018









Kali ini giliran kelompok teh Deska dan teh Qonita yang presentasi. Beliau berdua memaparkan mengenai kesehatan reproduksi dalam kaitannya dengan fitrah seksualitas.

Merawat kesehatan reproduksi ini sangat penting untuk menjaga fitrah seksualitas anak agar kelak bisa menjalankan perannya dengan baik. Ditinjau dari agama Islam menjaga kesehatan reproduksi ini tujuannya untuk memuliakan dan menjunjung tinggi derajat manusia.

Selain menjelaskan mengenai sistem reproduksi laki-laki dan perempuan, dijelaskan pula bagaimana menjaga kesehatan reproduksi berdasarkan jenis kelamin, misal pada anak laki-laki melakukan khitan dan pada perempuan bagaimana cara memjaga kebersihan vagina. Juga dijelaskan bagaimana adab-adab  istinja'.

Kota Mangga, Jum'at 28 September 2018

#fitrahseksualitas
#bundasayang
#level11

Fitrah Seksualitas Day #8 ( Fitrah Seksualitas pada Anak Usia Dini (0-7 tahun))

Kamis, 27 September 2018




Presentasi hari ini berjudul Fitrah Seksualitas pada Anak Usia Dini (0-6 tahun). Seperti pada pembahasan dari kelompok-kelompok sebelumnya, dijelaskan mengapa fitrah seksualitas perlu dibangkitkan sejak dini, cara membangkitkannya, serta tantangan-tantangan yang dihadapi dalam prosesnya.

Namun, pada diskusi ini lebih mendalam bagaimana mengatur batasan-batasan hubungan antar saudara yang sejenis maupun lawan jenis. Seperti saudara lawan jenis tidak boleh satu kamar. Selain itu mengenalkan identitas diri, sebagai laki-laki atau perempuan.

Ada beberapa media yang dicantumkan oleh kelompok ini, mengenai bagaimana mengenalkan laki-laki dan perempuan, baik melalui gambar maupun lagu.


Kota Mangga, Kamis 27 September 2018

#fitrahseksualitas
#bundasayang
#level11

Fitrah Seksualitas Day #7 (Membingkai Fitrah Seksualitas Anak Usia Pra Aqil Baligh (7-10 tahun))

Rabu, 26 September 2018






Pada hari ini kelompok teh Intan, teh Yizda, dan teh Tri membahas mengenai fitrah seksualitas pada anak pra aqil baligh (7-10 tahun). Pada fase usia ini seorang anak mulai beranjak dari fase egosentris ke sosiosentris yaitu fase dimana anak mulai memperhatikan hal lain di luar dirinya dan memperhatikan kepentingan orang lain.

Pada fase ini seorang anak perlu didekatkan kepada ayah dan ibunya sesuai gendernya dan mulai bertanggung jawab moral. Tujuan pendidikan fitrah seksualitas pada usia ini adalah anak mengerti identitas seksualnya dan mengenal peran seksualitasnya serta mampu  melindungi dari kejahatan seksualitas.

Kota Mangga, Rabu 26 September 2018

#fitrahseksualitas
#bundasayang
#level11

Fitrah Seksualitas Day #6 (Mencegah Pelecehan dengan Menyempurnakan Fitrah Seksualitas)

Selasa, 25 September 2018






Hari ini adalah giliran kelompok teh Fanny dan teh Fuji yang membahas tentang Mencegah Pelecehan dengan Menyempurnakan Fitrah Seksualitas. Di awal presentasi kami sudah dikejutkan dengan data yang dilampirkan bahwa ternyata jumlah anak laki-laki lebih banyak mengalaminya. 

Hal ini terjadi karena pada umumnya banyak hal-hal sepele yang dianggap wajar karena mereka laki-laki misalnya pulang larut malam, berenang tanpa sehelai pakaian, dsb. Padahal seharusnya baik anak laki-laki dan perempuan dilindungi dan diperlukan yang sama dalam penjagaannya. 

Lalu bagaimana dalam mencegahnya? Yang utama yaitu membangkitkan fitrah seksualitasnya itu yang pertama.

Ada  4 poin penting dalam usaha pencegahannya.
1. Ajari anak tentang sentuhan
2. Ajari adab dan batasan aurat
3. Menjadi partner anak
4. Memenuhi kantong cinta anak.

Indikator terpenuhinya kantong cinta anak adalah mempunyai konsep diri yg positif, percaya diri, berani beda, jadi jika kantong cintanya selalu terisi maka anak juga akan memberikan cintanya itu pada orang lain lewat sikapnya yg positif.

Kota Mangga, 25 September 2018
#fitrahseksualitas
#bundasayang
#level11

Fitrah Seksualitas Day #5 (Tantangan Orang Tua dalam Menghadapi Maraknya LGBT)

Senin, 24 September 2018





Hari ini kebetulan adalah giliran kelompok saya, teh Andin, dan teh Sherly. Pada materi Fitrah Seksualitas ini, kami membahas mengenai LGBT ( Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender).

Kasus LGBT semakin marak dan mirisnya didukung sebagian orang atas dasar HAM, padahal jelas bahwa LGBT muncul akibat dari kaburnya identitas gender karena tidak terpenuhinya fitrah seksualitas. Sikap kita terhadap kaum LGBT tentu menolak karena jelas hal tersebut menolak fitrahnya. Apakah kaum LGBT bisa sembuh? In shaa Allah bisa, jauhi lingkungan yang mendukung LGBT, jika diperlukan bisa dengan terapi hormon.

Lalu bagaimana pencegahannya, yang utama adalah orang tua, keterbukaan orang tua terhadap pendidikan seksualitas sejak dini, penanaman ilmu agama, serta lingkungan yang baik.

Kota Mangga, Senin 24 September 2018
#fitrahseksualitas
#bundasayang
#level11

Fitrah Seksualitas Day #4 (Review )

Minggu, 23 September 2018




Karena hari ini bertepatan dengan hari Minggu dan diterapkannya GFOS (Gadget Free For Sunday) maka hari ini tidak presentasi maupun materi dari peserta bunsay maupun fasil. Sebagai ganti GFOS, hari ini peserta bebas memberikan review berkaitan dengan fitrah seksualitas.

Pada kesempatan ini akan mereview booklet yang berjudul "Hindarkan Anak Kita dari Kejahatan Seksual". Karena pondasi utama anak adalah orang tua, maka rangkuman dari booklet ini menurut saya bagus untuk bahan.

Pertama adalah menjelaskan apa itu kejahatan seksual terhadap anak? Mulai dari menunjukkan kemaluan, membelai/meremas bagian tubuh anak, melakukan pemerkosaan.

Kedua penyebab Mengapa bencana besar ini terjadi? Kewaspadaan orang terhadap derasnya arus informasi yang berisi pornografi yang bisa dari mana saja mulai gadget, berita, sinetron, dsb. Kurangnya ketrampilan anak dalam menjaga diri dan waspaspada terhadap bujukan/ ancaman orang lain. Masih adanya anggapan atau pikiran bahwa pendidikan seks itu tabu.

Bagaimana mempersiapkan anak kita? Yang pertama adalah komunikasi dengan anak. Komunikasi untuk membantu anak memiliki kesadaran dan ketajaman perasaan terhadap apa yang mungkin terjadi kepadanya serta meningkatkan harga diri dan kepercayaan dirinya. Mengajarkan jenis sentuhan, mana yang boleh dan tidak boleh. Sehingga anak memahami konsep "tubuhku berharga,tidak boleh sembarang disentuh".

Ajarkan anak berani mengatakan "jangan",  "tidak mau" untuk melindungi dirinya jika dia merasa terancam dan yakinkan anak kita sebagai orang tua bisa berbagi rahasia sehingga mereka bisa terbuka dengan kita, yakinkan mereka akan selalu dilindungi dan dijaga oleh orang tua dan keluarga.
Membiasakan sejak kecil  mampu  mengenali dan penilaian terhadap orang di sekitarnya. 

Membedakan  antara orang asing, kenalan, teman, sahabat, dan kerabat.
Dan yang terakhir ikhtiarkan dengan doa.  Sekuat apapun kita  selalu ada  saat dimana kita lengah dan tidak mampu. Pada Allah  jua lah kita berserah diri atas keselamatan diri dan keturunan kita.

Kota Mangga, Minggu  23 September 2018

#fitrahseksualitas
#bundasayang
#level11

Fitrah Seksualitas Day #3 (Fitrah Seksualitas pada Anak dalam Rumah Tangga LDM)

Sabtu, 22 September 2018




Pada hari ini pembahasannya tentang Cara Membangkitkan Fitrah Seksualitas pada Anak dalam Rumah Tangga LDM.

Pada pembahasan ini dijelaskan mengapa fitrah seksualitas harus dibangkitkan agar anak tumbuh menjadi pribadi yang seksualitasnya sehat dan benar sehingga kelak saat dewasa dapat memahami peran dan kewajibannya.

Tantangan sekaligus solusi bagi para pelaku LDM dalam membangkitkan fitrah seksualitas anak adalah yang terpenting adalah komunikasi bisa melalui gadget ataupun meluangkan lebih banyak waktu saat ada kesempatan bersama. Bagi ayah yang hanya punya waktu sedikit maka anak dapat didekatkan dengan keluarga besar (kakek/paman) untuk mensuplai kemaskulinannya. Selain itu, ibu berkewajiban menjelaskan mengapa LDM dan menceritakan tentang ayah.

Cirebon, Sabtu 22 September 2018

#fitrahaseksualitas
#bundasayang
#level11

Fitrah Seksualitas Day #2 (Contoh Kasus dari Fasil)

Jumat, 21 September 2018




Pada hari tidak ada presentasi kelompok. Sebagai gantinya dari fasil kami dihadapkan pada tiga kasus yang kemudian kami diskusikan bersama.

Kasus pertama, tentang seorang anak tunggal yang kehadirannnya saat ditunggu kedua orang tuanya. Segala kebutuhannya dipenuhi dan terlalu dimanja sehingga cenderung dibebaskan sehingga tidak ada batas pergaulan ke lawan jenis

Kasus kedua, tentang anak yang orang tuanya rela mengeluarkan biaya seberapapun besarnya agar bisa sekolah di sekolah favorit dan membebankan berbagai les demi kepuasan orang tuanya.

Kasus ketiga, tentang seorang anak bungsu laki-laki yang masih SD dibesarkan dilingkungan keluarga yang baik, namun suatu hari membawa teman perempuan dan mengenalkannya sebagai pacar.

Pada kasus pertama, fitrah-fitrah anak kuranh dibangun sehingga rawan munculna cinderella syndrom. Pada kasus kedua, anak berpotensi BLAST ( Bored, Lonely, Afraid, Stress, Tired). Pada kasus ketiga perlu kebijakan orang tua dalam melakukan pendekatan.

Kasus-kasus di atas dapat menjadi gambaran bahwa ada berbagai macam pola pengasuhan yang dampaknya pun berbeda-beda yaitu pola otoriter, demokratis, dan permisif. Tantangan bagi orang tua selain bijak dalam pola pengasuha adalah mengaktifkan kefitrahan ayah bundanya sehingga fitrah anak bisa terpenuhi dan sesuai. Kehadirannya  bukan hanya sekedar ada namun juga memperhatikan, mendengarkan, sepenuh jiwa, setulus hati sehingga bisa menjadi contoh dan mitra bagi anak-anak.

Kota Mangga,  Jum'at 21 September 2018

#fitrahseksualitas
#bundasayang
#level11

Fitrah Seksualitas Day #1 (Pendidikan Seksualitas dalam Islam untuk Anak Laki-laki)

Kamis, 20 September 2018





Pada game level 11 ini kami dibagi menjadi beberapa kelompok untuk membahas mengenai fitrah seksualitas. Setiap kelompok akan presentasi dan dilanjutkan diskusi.

Pada hari pertama ini adalah giliran teh Nur Berlian dan teh Mya Pasca. Beliau berdua menjelaskan mengenai pentinganya fitrah seksualitas terbentuk dan bagaimana peranan kedua orang tua. Masing-masing orang tua, ayah dan ibu memiliki tugas masing-masing  dalam membentuk karakter anak sesuai gender.

Tantangan bagi orang tua yang LDM atau orang tua yang bercerai adalah tetap adanya figur yang menggantikannya, misal kakek atau paman atau figur keluarga laki-laki dewasa  dan  sebaliknya untuk memenuhi figur maskulinitas dan feminitas. Jika figur yang diharapkan kurang bisa mengisi, anak bisa didekatkan dengan ilmu agama serta kita berusaha terbuka dalam pendidikan seksualitas ini agar anak tidak mencari di luar.

Kota Mangga, Kamis 20 September 2018

#bundasayang
#fitrahseksualitas
#gamelevel1

Aliran Rasa Membangun Karakter Anak Melalui Dongeng

Jumat, 14 September 2018

Sejujurnya di level ini saya merasa paling tidak maksimal. Karena pertama sulit untuk memulai dongeng, menentukan waktu yang dijadikan untuk waktu mendongeng juga tidak konsisten.

Beberapa ada yang mendongeng asli dari karangan saya, tapi lebih banyak dengan membaca buku berdua, atau saya tulis dongeng anak saya karena di usianya yang mulai bermain peran. Sisi positifnya yang banyak saya ambil dalam level ini adalah memperkaya bahan story telling alias dongeng anak saya, bukan lagi berdasarkan buku kadang dia mengkhayal.

Kota Mangga, Jum'at 14 September 2018

Membangun Karakter Anak Melalui Dongeng Day #15 (Monster Gigi)

Jumat, 07 September 2018




Akhirnyaaa hari ini ada ide mendongeng sendiri lagi. Di awali dari beli makanan siap saji yang dapat hadiah boneka Shizuka dan Doraemon. Anak saya kemudian bermain dengan menggunakan boneka itu.

Bercerita tentang Shizuka yang naik gunung, kemudian makan, walaupun di gunung harus tetap menjaga kebersihan dengan menggosok gigi. Nanti kalau tidak gosok gigi, di giginya ada monster gigi yang bisa membuat giginya rusak dan ompong. Menggosok gigi itu nanti ada pak polisi yang menembak monster gigi, dor dor.

Sepanjang mendongeng hampir sepenuhnya anak saya yang merangmai cerita, saya hanya memancing ketika dia mulai bingung kira-kira ke arah mana ceritanya.

Cirebon, Jum'at 7 September 2018

#tantangan10hari
#level10
#kuliahbunsayIIP
#GrabYourImagination

Membangun Karakter Anak Melalui Dongeng Day #14 (Bandara)

Kamis, 06 September 2018

Cerita hari ini berdasarkan buku lagi yang baru kami beli yaitu tentang bandara. Bercerita tentang urutan ke bandara, mulai dari kalau naik mobil ke bandara harus ambil tiket parkir, mengingar lokasi parkir, tata cara check in boarding sampai pesawat take off.

Cerita ini saya gabungkan dengan pengalaman kami naik pesawat dulu. Bagaimana harus antri dan kenapa harus antri, dsb.

Cirebon, Kamis 6 September 2018

#tantangan10hari
#level10
#kuliahbunsayIIP
#GrabYourImagination

Membangun Karakter Anak Melalui Dongeng Day #13 (Anak Rajin)

Rabu, 05 September 2018

Mendongeng berdasarkan buku akhirnya berlanjut. Hehehe,  karena saya kehabisan ide mendongeng, paling ditambah-tambahi untuk memguatkan cerita.

Tokoh kali ini bernama Arsyad dan Najma. Arsyad dan Najma adalah kakak adik, Arsyad sekolah di TK A, Najma di TK B. Keduanya anak yang rajin dan berbakti. Setiap sore membantu ibu menyirami tanaman. Kalau pagi bangun tidur tidak nangis, langsung merapikan tempat tidur dan mandi. Selain itu, jika bermain tidak lupa dirapikan kembali.

Ceritanya masih mengenai kegiatan sehari-hari seperti yang dilakukan anak saya, jadi anak saya bisa termotivasi untuk konsisten dengan sikap-sikap positif yang selama ini sudah dilakukan serta mengurangi sikap-sikap yang negatif.

Kota Mangga, Rabu 5 September 2018

#tantangan10hari
#level10
#kuliahbunsayIIP
#GrabYourImagination

Membangun Karakter Anak Melalui Dongeng #Day12 (Para Nabi dan Hewan di sekitarnya)

Selasa, 04 September 2018

Hari ini anak saya mengajak main tempel-tempel dari buku barunya. Kebetulan temanya tentang Para Nabi dan Hewan di sekitarnya, karena hanya berbentuk gambar sekalian saja saya ceritakan kisahnya.

Cerita-cerita yang diambil di antaranya tentang Nabi Saleh dan Unta, Nabi Nuh dan Perahu, Nabi Sulaiman dan Semut, Nabi Yunus dan Paus.

Sembari mendongeng saya bermain tebak-tebakan seperti apa bahasa Inggris Unta, unta bisa tahan apa?, dimana dia hidup, dsb begitupun saat menceritakan hewan-hewan lain.

Kota Mangga, Selasa 4 September 2018

#tantangan10hari
#level10
#kuliahbunsayIIP
#GrabYourImagination

Membangun Karakter Anak Melalui Dongeng #Day 11 (Rajin Beribadah)

Senin, 03 September 2018

Dongeng hari ini mengambil tokoh bernama Alif dan Alifah, temanya tentang rajin beribadah. Sudah beberapa hari terakhir anak saya tidak lagi belajar iqra'. Mengambil cerita dari buku dengan tokoh yang sama saya mengarang cerita.

Meskipun belum wajib untuk shalat dan di usianya yang masih usia bermain, beribadah tetap menjadi pelajaran. Saya mengarang cerita tentang anak yang bernama Alif dan Alifah yang rajin mengaji  dan shalat di masjid. Detail cerita  tentang bagaimana berwudlu, peralatan yang dipersiapkan ketika mau shalat, peralatan yang dibawa untuk mengaji, bagaimana sikap ketika shalat dan mengaji, dsb.

Kota Mangga, Senin 3 September 2018

#tantangan10hari
#level10
#kuliahbunsayIIP
#GrabYourImagination

Membangun Karakter Anak Melalui Dongeng Day #10 (Menjaga Mata)

Minggu, 02 September 2018

Hari ini sebenarnya tidak benar-benar mendongeng tapi membacakan buku. Kebetulan ada buku baru yang baru saja saya beli.

Buku ini bercerita tentang Cisko yang suka membaca buku tapi kadang sampai berlebihan karena membaca sambil tiduran, membaca sambil jalan, juga senang menonton tv dengan jarak dekat dalam waktu yang lama. Akibatnya mata Ciskon jadi buram saat melihat tulisan di papan tulis.

Ini agak mirip dengan kebiasaan anak saya, yang kadang membaca sambil tiduran atau menonton TV dengan jarak dekat. Dari cerita ini jadi ada nasihat agar tidak seperti Cisko.

Kota Mangga, Minggu 2 September 2018

#tantangan10hari
#level10
#kuliahbunsayIIP
#GrabYourImagination

Membangun Karakter Anak Melalui Dongeng Day #9

Sabtu, 01 September 2018



Mengajak anak saya untuk pulang dari rumah eyangnya adalah tantangan tersendiri, karena harus menjelaskan berulang-ulang dengan pertanyaan yang seolah tidak ada habisnya. Kenapa harus pulang, kenapa eyang ga ikut, adik ga mau pulang, dsb.

Agar di kereta tidak bosan dan menstop pertanyaan biasanya saya beri worksheet atau kertas dan pulpen. Membebaskan anak saya mau memilih aktivitas yang mana.

Kebetulan aktivitas kali ini bisa dijadikan bahan ibunya hihihi untuk mengerjakan tantangan hari ini, yaitu mendongeng..ya seperti biasa dongeng ala anak umur 3 tahun. Gambar yang menurut orang dewasa acak-acakan tapi penuh makna.

Yang dia ceritakan adalah perjalanan waktu kami berangkat ke stasiun. Dia cerita melewati hutan-hutan,  ada perbaikan jalan yang menyebabkan macet, sampai tentang eyang kakungnya yang bernyanyi dengan lucu.

Perjalanan Solo-Cirebon, Sabtu 1 September 2018

#tantangan10hari
#level10
#kuliahbunsayIIP
#GrabYourImagination
 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS