Pages

Habituasi Sejuta Cinta #1 (Empati)

Minggu, 02 Februari 2020

Ada kelas baru lagi nih di IIP, jadi beberapa hari lalu ada pembagian lagi, bebas memilih komunitas atau habituasi sejuta cinta. Saya memilih habituasi sejuta cinta. 

Pada materi yang pertama, yang dibahas ada lah Empati. Kami mendapatkan video tentang kejadian sehari-hari yang menunjukkan empati kepada yang lain. Tugas kami yang mengikuti materi ini adalah lakukan 3 kebaikan kepada 3 orang berbeda. 

1. Membuat bubur ayam
Sepertinya materi bubur eh topik bubur sedang hangat dibicarakan di keluarga saya. Dari yang ingin jualan bubur sampai anak saya yang tiap lihat slow cooker selalu bilang minta dibuatkan bubur. Akhirnya saya untuk pertama kalinya membuat bubur ayam, rintangan-rintangan sampai membuat hampir menyerah, dari yang pesan kacang kedelai tapi dibawakan kacang tanah, muter-muter nyari penjual cakwe yang memang jarang ada dan hasilnya nihil. Akhirnya dengan ubarampe yang ada jadilah bubur ayam ala saya. Alhamdulillah semua suka apalagi anak saya bilang enak dan nambah berulang-ulang. Happy!! 

2. Membantu tugas teman.
Ada seorang teman yang saya kenal sejak kelas matrikulasi, sebenarnya kami tak terlalu akrab awalnya, tapi sejak di kelas bunda sayang, kami jadi lumayan dekat karena saling mengingatkan dan menyemangati agar bisa menyelesaikan tugas. Di kelas bunda cekatan ini kami terpisah, beda regional, tapi kami masih saling membantu. Diskusi dan berbagi info. Kebetulan di kelas saya info-info dari pusat tersaji dengan cepat karena kahimanya beneran cekatan, jadi ketika teman saya membutuhkan bantuan informasi untuk tugas saya  bisa sharing. Rasanya senang sekali membantu teman seperjuangan, saya berharap kami bisa lulus kelas bunda cekatan pun bersama-sama. 

3. Merapikan peralatan sisa makan di foodcourt
Selain mungkin karena saya termasuk ibu-ibu OCD alias ga bisa lihat barang kotor dan berserakan, sebenarnya ini adalah kebiasaan yang sudah kami sekeluarga setiap kami makan, entah di restoran, foodcourt, atau bahkan warung pinggir jalan. Merapikan peralatan makan dan sampah dari kami, untuk apa? Memudahkan mereka yang bertugas membersihkan. Biasanya setelah makan piring, mangkok, gelas, semua sampah seperti tisu, sedotan, kami tumpuk di tengah meja, bekas meja yang basah dan kotor di lap pakai tisu. Jadi petugas yang membersihkan tinggal angkut. Saya hanya membayangkan seandainya jadi mereka yang bertugas membersihkan, dengan kita berbuat seperti itu tentu bisa sedikit memudahkan dan meringankan beban pekerjaan mereka. Hal ini juga biasa saya lakukan ketika menonton bioskop. Bawa sisa sampah dan jangan makan berantakan. ❤


Kota Mangga, Ahad 2 02 2020
#materi1
#empati
#habituasisejutacinta
#ibuprofesional

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS