Pages

Family Reading Time Day #1

Kamis, 01 Maret 2018

Salah satu hobi yang paling saya suka dan  dulu sampai di tegur orang tua adalah membaca. Kenapa ditegur? Karena saya membaca hampir di setiap waktu dan tempat tanpa memperhatikan lingkungan sekitar. Misal makan sambil baca, membaca sambil tiduran, membaca di lampu temaram. Hobi ini sudah dari saya SD. Percaya saya SD kelas 3 sudah membaca majalah-majalah berbahasa Jawa? Yaa..saya membaca Majalah Panjebar Semangat dan Jaya Baya sampai kini (terakhir saya harus stop langganan sekitar 2 tahun lalu karena sudah tak sempat membaca). Kebiasaannya membaca ini bukan dari orang tua saya, tapi saya lihat dari eyang saya, sampai sekarang eyang saya di usia hampir 85 tahun masih hobi membaca.

Kebiasaan ini pun ingin saya tanamkan ke anak saya. Saking awalnya, saya membeli sebuah produk buku berseri sejak saya masih single alias gadis. Jangankan sudah punya anak, rencana menikah saja belum ada waktu itu, tapi entah dulu saya berpikir saya ingin membeli buku ini sebagai investasi. Saya meniru kedua orang tua, meski tak terlalu hobi membaca, orang tua saya memfasilitasi saya dengan beraneka buku sejak saya kecil. Bahkan salah buku cerita dari jaman saya belum bisa baca sampai akhirnya lecek karena sering dibaca pun sekarang masih ada di lemari di rumah ibu.

Saya berpikir kebiasaan membaca ini harus dimulai dari contoh juga, semenjak punya anak saya hampir tidak pernah lagi membaca buku. Bahkan ini ada sekitar 5-10 buku yang BARU jangankan baca selembar segel saja belum dibuka. Akhirnya kebiasaan membaca ini mulai lagi saya lakukan demi apa? Demi anak saya juga. Terjadi peralihan, dulu saya satu hari bisa baca 3-4 buku, sekarang banyak beralih ke digital, tepatnya setelah punya anak, karena beberapa kali buku disobek dan pernah dimakan.

Saat ini saya sedang membaca buku genre humor, yaa semenjak dulu genre favorit saya adalah humor, teenlit chicklit, dan biografi. Paling suka tentu humor, singkat alasannya yaitu menghibur. Karena anak saya (2y10m) sudah mulai mengerti bahwa buku tidak untuk dimakan atau disobek jadi saya mulai membiasakan lagi membaca sejak beberapa bulan yang lalu. Meskipun belum rutin.

Sesuai dengan tantangan level 5 ini, harapan awalnya setidaknya kebiasaan membaca ini menjadi rutin dan terjadwal. Hal yang pertama memang menentukan waktu yang masih akan dicari yang tepat, pada umumnya banyak yang mengambil waktu sebelum tidur malam. Belum dicoba, karena selama ini bedtime itu lampu kamar sudah redup, maka saya coba ketika tidur siang.





Kemarin, kami sudah membuat pohon literasi, dengan menggunakan koran bekas, saya merangkai sedangkan anak saya bagian mencat. Buku kali ini yang memang akhir-akhir disukai anak saya adalah buku yang menjadi pelengkap sebuah smart doll, boneka Hafidzah. Yang mengenalkan dari doa sehari-hari, murratal, cerita nabi, sampai bahasa Arab-English anggota tubuh dan lingkungan sekitar.


Anak saya lagi suka bagian tubuh dan bahasanya. Ini dimulai dari awalnya saya mengajari sedikit bahasa Inggris, saya ajarkan pipi-cheek, mata-eye, telinga-ear, dsb, sebelumnya. Jadi ketika dia "menemukan" buku ini lagi dia semacam menemukan hal yang menarik dari apa yang dia pelajari baru saja. Berulang dia tunjuk gambarnya "Ibu, ini cheek ya Bu?", "Kenapa lidahnya kok melet-melet,Bu? Ga sopan dong", hihihihi, begitu tanyanya. Saya masih sedang mencoba membacakan cerita, tapi nampaknya dia masih belum terbiasa dengan bahasa buku tentang alur cerita, jadi sering saya ganti sendiri, dengan bahasa dia. Agak sulit memang, apalagi saat ini dia sedang asyik dan seru dengan hobi barunya "menggambar" sambil bercerita. Kenapa menggambar dalam tanda kutip karena gambarnya hanya dia yang tahu gambar apa yang ada dalam imajinasi nya.

Saya sendiri saat ini sedang membaca buku genre humor berjudul "Jungkir Balik Dunia Bankir: Curhat Gokil Mantan Teller Bank" penulisnya Haryadi Yansyah. Berisi cerita penulis ketika menjadi teller yang dikemas lucu.



Sementara ayahnya, termasuk yang sangat jauh dengan dunia buku, lebih banyak membaca berita dari berita online. Dalam tahap ini mungkin agak sulit ya melibatkan ayahnya, karena biasanya saya membuat laporan ini saat ayahnya belum pulang kerja. Kegiatan yang dilakukan berbarengan dengan saat ayahnya kerja. Jadi kemungkinan besar lebih banyak hanya saya dan anak saya kecuali weekend yang akan mengisi pohon literatur.  Pancingan memakai pohon literaasiini nampaknya agak berhasil, jadi tadi setelah bangun tidur siang saya ajak menempelkan daun di pohon literasi, dia ingin menempelkan daun lagi, kemudian saya jelaskan, besok lagi ya, setiap habis selesai baca buku nanti kita tempel lagi.

Kota Mangga, Kamis 01 Maret 2018
15.00

#Gamelevel5
#Tantangan10hari
#KuliahBunsayIIP
#FirstThingtoChangeIMustChangeFirst

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS